(Jakarta,BAPETEN)
Untuk membina dan memelihara hubungan baik antara badan pengawas dengan para pengguna, BAPETEN menggelar Executive Meeting dengan mengundang sejumlah stakeholders di bidang industri baik dari kalangan swasta maupun pemerintah.
Acara yang dilaksanakan di
ruang Auditorium BAPETEN, Kamis (05/05/11) ini, dibuka secara resmi
oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, dan dihadiri
Kepala BAPETEN As Natio Lasman beserta sejumlah pejabat eselon I, II
dan III.
Tema Executive Meeting Tahun 2011 kali ini adalah “Introduksi terhadap Dual Use Material dan Additional Protocol ANNEX II.†Pembukaan diawali dengan laporan panitia yang disampaikan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Heddy Krishyana. Kemudian disambung dengan sambutan Kepala BAPETEN yang mengatakan bahwa, implementasi dari Additional Protocol ini adalah sebagai tindak lanjut ratifikasi dari konvensi terkait dengan Non Proliferation Treaty of Nuclear Weapons.
Tema Executive Meeting Tahun 2011 kali ini adalah “Introduksi terhadap Dual Use Material dan Additional Protocol ANNEX II.†Pembukaan diawali dengan laporan panitia yang disampaikan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Heddy Krishyana. Kemudian disambung dengan sambutan Kepala BAPETEN yang mengatakan bahwa, implementasi dari Additional Protocol ini adalah sebagai tindak lanjut ratifikasi dari konvensi terkait dengan Non Proliferation Treaty of Nuclear Weapons.
Kepala BAPETEN mengharapkan,
dengan adanya acara ini kita semua dapat memahami dengan baik tentang
Dual Use Material dan Additional Protocol Annex II. Dengan demikian
pada saat implementasinya dapat dipahami oleh semua pihak, sehingga
benar-benar dapat turut serta membantu perdamaian dunia melalui peaceful uses of nuclear energy.
Pada sesi presentasi dan diskusi, Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Dedi Sunaryadi, serta Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Dahlia Cakrawati Sinaga menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut.
Pada sesi presentasi dan diskusi, Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Dedi Sunaryadi, serta Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Dahlia Cakrawati Sinaga menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut.
Kasubdit Konvensi
Internasional dan Pelucutan Senjata dari Kementerian Luar Negeri
Daniel T Simanjuntak, juga memberikan presentasinya tentang Isu Dual
Use Items dan kaitannya dengan berbagai Regime Internasional,
yang dipandu oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Reno
Alamsyah sebagai moderator.
Tujuan dari diadakannya Executive Meeting ini adalah untuk mengenalkan peralatan yang termasuk Dual Use dan Annex II Protokol Tambahan perjanjian Safeguards. Hal ini dilatarbelakangi karena Indonesia telah menandatangani Non Proliferation Treaty, perjanjian Safeguards dan perjanjian Protokol Tambahan.
Dengan begitu, Indonesia harus melaporkan kepada IAEA seluruh bahan nuklir dan kegiatan yang terkait dengan daur bahan bakar nuklir termasuk di dalamnya kegiatan ekspor impor peralatan dan bahan Annex II Protokol Tambahan. Di sela-sela acara, Kepala BAPETEN juga melakukan jumpa pers dengan sejumlah kalangan media. Acara akhirnya ditutup oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi Martua Sinaga.
Tujuan dari diadakannya Executive Meeting ini adalah untuk mengenalkan peralatan yang termasuk Dual Use dan Annex II Protokol Tambahan perjanjian Safeguards. Hal ini dilatarbelakangi karena Indonesia telah menandatangani Non Proliferation Treaty, perjanjian Safeguards dan perjanjian Protokol Tambahan.
Dengan begitu, Indonesia harus melaporkan kepada IAEA seluruh bahan nuklir dan kegiatan yang terkait dengan daur bahan bakar nuklir termasuk di dalamnya kegiatan ekspor impor peralatan dan bahan Annex II Protokol Tambahan. Di sela-sela acara, Kepala BAPETEN juga melakukan jumpa pers dengan sejumlah kalangan media. Acara akhirnya ditutup oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi Martua Sinaga.
Sumber : Humas