Diseminasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indramayu Jawa Barat
Kembali 26 November 2022 | Berita BAPETENBAPETEN sambangi kota Indramayu bersama Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanto untuk menyelenggarakan Diseminasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia, Sabtu (26/11). Diseminasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, serta peran dan tusi BAPETEN dalam melakukan pengawasan untuk menjamin keselamatan dan keamanan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Sebagai badan pengawas, BAPETEN tidak hanya melakukan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir melalui pengaturan, perizinan dan inspeksi, namun BAPETEN juga memiliki kewajiban untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa nuklir itu aman dipergunakan apabila ketentuan peraturan dalam pemafaatan tenaga nuklir telah dipatuhi dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.
Tujuan diseminasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang nuklir, radiasi, manfaat dan risiko bahayanya serta bagaimana BAPETEN melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Disamping itu, juga bertujuan untuk merangkul masyarakat agar dapat membantu pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
“Kata nuklir dalam persepsi masyarakat selalu dikonotasikan dengan bom, perang, radiasi dan hal-hal lainnya yang sangat membahayakan dan mengerikan. Hal ini tidaklah mengherankan karena sejarah kelam dunia mencatat, tanggal 6 Agustus 1945 saat pecah perang dunia ke-2, bom atom telah meluluhlantahkan kota Hiroshima Jepang dan telah menelan korban jiwa yang sangat banyak dan menimbulkan kerusakan fisik yang sangat dahsyat” jelas Abdul Qohhar, Koordinator Komunikasi Publik BAPETEN dalam paparannya.
“Cerita itulah yang terus terbayang oleh masyarakat, bahwa nuklir memang sangat berbahaya dan mengerikan. Padahal, sejatinya nuklir telah banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. seperti untuk kesehatan, pertanian, pangan, industri dan penelitian” sambungnya.
Untuk bidang pertanian teknologi nuklir digunakan untuk pengembangan bibit unggul. Saat ini ada sekitar 33 varietas padi bibit unggul, kedelai 14 macam, kacang tanah ada, kacang hijau ada, gandum juga ada, jelasnya banyak teknologi nuklir yang dikembangkan di bidang pertanian. Lalu teknologi nuklir juga digunakan untuk pengawetan makanan. Pengawetan tersebut dilakukan setelah makanan tersebut dimasak, dikemas lalu diiradiasi sehingga makan tersebut bisa tahan lama untuk dikonsumsi.
“ Saya sudah merasakan rendang yang sudah berusia 1,5 tahun hasil iradiasi dan rasanya masih sama” jelas Qohhar.
Namun demikian di samping manfaatnya yang besar tersebut, nuklir juga menimbulkan risiko bahaya radiasi yang membahayakan, karena itu perlu pengawasan yang sangat ketat. Untuk itu BAPETEN hadir sebagai institusi yang mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir diIndonesia.
Qohhar mensimulasikan bahaya yang timbul akibat terkena radiasi, yang dapat mengakibatkan perubahan kromosom pada sel-sel tubuh manusia. Karena itu perlu pengawasan yang ketat dari kita semua, bukan saja oleh BAPETEN.
Mengingat jumlah Inspektur sangat terbatas, sementara obyek yang diawasi BAPETEN sangat banyak, meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka BAPETEN mengharapkan bantuan dan kerja sama dari segenap masyarakat untuk ikut serta mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, caranya bagaimana?
“Ketika bapak atau Ibu misalnya melakukan pemeriksaan di RS dengan teknologi nuklir seperti yang telah disampaikan tadi, rontgen misalnya, maka tolong tanyakan apakah sudah ada izin dari BAPETEN apa belum?. Biasanya izin dari BAPETEN ditempel di dinding, dan biasanya juga ada stiker yang dikeluarkan BAPETEN pada fasilitas tersebut. Ketika kami mendapatkan laporan dari bapak dan ibu sekalian, maka tentu saja laporan tersebut akan kami cek” tambah Qohhar.
Qohhar menyebutkan bahwa di Indramayu saat ini ada 25 instansi yang memanfaatkan tenaga nuklir, 10 untuk bidang industri dan 15 pada bidang kesehatan. Ada 116 izin yang diterbitkan BAPETEN untuk pemanfaatan tenaga nuklir di kota Indramayu.
Diakhir presentasinya Qohhar menegaskan, “ nuklir banyak manfaatnya tetapi juga ada risikonya, sebagaimana kami sampaikan tadi. Karena itu mari kita bersama BAPETEN awasi pemanfaatan nuklir di Indonesia khususnya di Indramayu”.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Bambagn Hermanto menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang menggalakkan energi baru dan terbarukan, dan nuklir adalah salah satu energi baru sebagai alternatif. Pada tahun 2050 nanti Indoensia sudah bebas dari emisi dan diharapkan sudah tidak ada lagi pemanfaatan bahan bakar fosil.
“Sekarang pemerintah sedang menjalankan energi baru dan terbarukan, dan sedang dalam prsoes konversi dari fosil ke energi lain yang terbarukan” katanya
“Mudah-mudahan dengan adanya diseminasi ini bapak dan ibu semua bisa memahami nuklir, apa itu manfaatnya, apa dampaknya terhadap kita semua” tutur Bambang Hermanato yang akrab disapa Baher ini seraya membuka acara sosialisasi tersebut.
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini diikuti masyarakat umum dari kota Indramayu yang terdiri dari petani, pedagang, organisasi pemuda, ibu-ibu kader PKK dan lain-lain. (BHKK/AQ/RA/Bams).
Komentar (0)