Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Cilacap
Kembali 27 Maret 2018 | Berita BAPETENImplementasi komitmen BAPETEN dalam melaksanakan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, agar masyarakat luas mengetahui, bahwa aspek keselamatan, keamanan dan kedamaian harus menjadi perhatian yang serius. Dengan demikian akan terbentuk kesadaran, serta persepsi masyarakat tentang energi nuklir secara benar.
Sosialisasi dengan tema ”Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia” ini terlaksana atas koordinasi dan kerja sama yang baik antara BAPETEN dengan DPR-RI. Kegiatan sosialisasi memperoleh respons positif dari masyarakat. Acara dihadiri 120 orang peserta.
Mengawali acara, sambutan disampaikan oleh Camat Kedungreja yang menginformasikan tentang “kondisi geografis di Kedungreja, semoga dalam bebrapa tahun ke depan jalan Tol Tasik sampai Yogya akan melalui Kedungreja. Kedungreja saat ini, memliki 11 Desa. Diharapkan acara ini dapat menginformasikan banyak hal terkait pertanian yang menggunakan teknologi nuklir.”
Sambutan dilanjutkan oleh H. Dito Ganinduto, MBA., Anggota DPR-RI Komisi VII yang diwakili oleh Zaenal Arifin, sebelum menyampaikan sambutan mengajukan pertanyaan kepada peserta, siapa yang tahu apa itu nuklir, dijawab serentak sebagian peserta nuklir adalah bom. Di sini, BAPETEN dapat melihat persepsi masyarakat sebenarnya bahwa kalau disebut tentang nuklir yang melekat hanya tentang bom. Untuk itu, Pak Dito memprakarsai acara ini untuk mencerdaskan apa itu nuklir, nanti akan dapat penjelasan dari BAPETEN dapat ditanyakan saat diskusi.
Sambutan disampaikan juga oleh DPRD setempat Ir. Parsian, yang menyampaikan bahwa yang terlintas dipikiran saya ini sangat tepat, karena istilah nuklir selalu tentang perang padahal saat ini sudah dimanfaatkan bidang kesehatan, pertanian dan industri. Penduduk Cilacap Barat, kalau penduduk kalau sakit dirontgen manut saja, tapi kami berharap ini dapat diawasi betul oleh BAPETEN agar generasi kami tidak cacat atau mutasi gen, harapnya.
Sedangkan sambutan Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono yang menyatakan bahwa “Diseminasi ini untuk menyampaikan fungsi BAPETEN. Di Indonesia ada 2 institusi yang menggunakan nuklir. Batan menggunakan untuk penelitian, untuk kesehatan di Rumah Sakit di berbagai daerah telah kami awasi, karena ini ada dampaknya untuk itu adannya BAPETEN, untuk itu antara lain tugas kami.Pemanfaatan tenaga nuklir ini banyak manfaatnya, tapi ada juga ada resikonya, untuk itu BAPETEN akan menekan resiko-resiko tesebut. Jangan sampai misalnya hari ini dirontgen besok datang diulangi lagi, jangan sampai ada masyrakat yang diberdayai.
Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol tentang Pengawasan Pemanfaatan Tenaga oleh BAPETEN dalam melaksanakan tugasnya. Antara lain dipaparkan tentang tugas pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, melalui instrumen Peraturan, Perizinan, dan Inspeksi. Pelaksanaan pengawasan melalui instrument Peraturan telah dilakukan dengan membuat sejumlah peraturan.
Acara diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2018, di Cilacap, Jawa Tengah. Acara diakhiri dengan Diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah guna mempererat kerja sama di bidang pengetahuan ketenaganukliran.[BHO/SP/AA].