(Jakarta,BAPETEN)
Pembangunan PLTN di Indonesia diawasi oleh suatu badan pengawas yaitu BAPETEN. Keberadaan PLTN di Indonesia, nantinya bukan membawa masalah namun akan memberikan manfaat untuk masyarakat luas. Hadirnya PLTN juga akan berkontribusi pada lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan keterbatasan
energi yang dimiliki Indonesia saat ini, sangat berdampak pada
pasokan energi. Pemadaman bergilir yang acapkali melanda ibukota saat
ini merupakan salah satu dampaknya dan sangat mempengaruhi sendi
kehidupan manusia.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN Yus Rusdian Akhmad, dalam program dialog Radio Iptek Voice Ristek Bahana 101.8 FM Jakarta, Selasa (10/11/09), yang kali ini mengangkat tema seputar Kebijakan Pengawasan PLTN.
Dalam kesempatan ini, beliau juga mengatakan, dengan ketidakpastian suplai energi, seperti pasokan batubara yang kerap terlambat karena berbagai faktor, rencana aplikasi PLTN di Indonesia dapat menjadi pilihan utama dari pembangkit-pembangkit listrik lainnya.
Mengingat masih adanya keraguan sejumlah kalangan akan PLTN, dirinya mengatakan, itu merupakan salah satu dinamika sosial di masyarakat. Bahkan PLTN di negara-negara maju, lanjutnya, sangat dekat dengan keberadaan sarana publik, sehingga dapat membuktikan bahwa persepsi masyarakat akan nuklir tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan.
“Namun, peran BAPETEN dalam mengawal rencana pembangunan PLTN, sudah ada komitmen yang jelas bahwa PLTN harus lebih banyak memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,†ujarnya.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN Yus Rusdian Akhmad, dalam program dialog Radio Iptek Voice Ristek Bahana 101.8 FM Jakarta, Selasa (10/11/09), yang kali ini mengangkat tema seputar Kebijakan Pengawasan PLTN.
Dalam kesempatan ini, beliau juga mengatakan, dengan ketidakpastian suplai energi, seperti pasokan batubara yang kerap terlambat karena berbagai faktor, rencana aplikasi PLTN di Indonesia dapat menjadi pilihan utama dari pembangkit-pembangkit listrik lainnya.
Mengingat masih adanya keraguan sejumlah kalangan akan PLTN, dirinya mengatakan, itu merupakan salah satu dinamika sosial di masyarakat. Bahkan PLTN di negara-negara maju, lanjutnya, sangat dekat dengan keberadaan sarana publik, sehingga dapat membuktikan bahwa persepsi masyarakat akan nuklir tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan.
“Namun, peran BAPETEN dalam mengawal rencana pembangunan PLTN, sudah ada komitmen yang jelas bahwa PLTN harus lebih banyak memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,†ujarnya.
Fungsi pengawasan yang
dilakukan oleh BAPETEN meliputi, mengeluarkan peraturan, memberikan
ijin, dan melaksanakan inspeksi. Terkait dengan rencana pembangunan
PLTN, BAPETEN harus dapat memastikan bahwa seluruh aspek safety,
security, safeguards telah mentaati peraturan yang ada dan
mengevaluasi kembali apakah ijin sudah pantas untuk dikeluarkan
sekaligus menjalankan inspeksi untuk memastikan apakah janji sudah
ditepati dengan memeriksanya secara berkala atau sewaktu-waktu.
Bagi negara-negara yang telah mengaplikasikan PLTN, terdapat komunitas nuklir yang terus menjalin kerjasama dan saling menukar pengalaman. Sehingga segala bentuk permasalahan yang menyangkut PLTN dapat diselesaikan secara bersama-sama agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Pemerintah saat ini menargetkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, dan hal itu tidak mudah untuk mencapainya mengingat cadangan energi yang dimiliki sekarang. Keberadaan PLTN di Indonesia nantinya akan dapat menunjukan, bahwasannya PLTN akan lebih banyak mendatangkan manfaat ketimbang resikonya.
Bagi negara-negara yang telah mengaplikasikan PLTN, terdapat komunitas nuklir yang terus menjalin kerjasama dan saling menukar pengalaman. Sehingga segala bentuk permasalahan yang menyangkut PLTN dapat diselesaikan secara bersama-sama agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Pemerintah saat ini menargetkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, dan hal itu tidak mudah untuk mencapainya mengingat cadangan energi yang dimiliki sekarang. Keberadaan PLTN di Indonesia nantinya akan dapat menunjukan, bahwasannya PLTN akan lebih banyak mendatangkan manfaat ketimbang resikonya.
Sumber : Humas