IAEA General Safety Requirements Part3 atau GSR Part 3 sebagai dokumen standar IAEA, perlu terus didiskusikan dan dipahami oleh masyarakat, dalam rangka peningkatan aspek keselamatan terkait pemanfaatan dan tentu saja pengawasan tenaga nuklir di Indonesia. Oleh karena itulah, bertempat di Auditorium lantai 8 BAPETEN, Senin 30 Juli 2018. Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto, membuka acara National Workshop Implementation of the International Basic Safety Standards (IAEA General Safety Requirements Part 3) .
Jazi yang didampingi oleh Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir, Yus Rusdian Akhmad, mengatakan bahwa workshop GSR-3 ini penting sekali bagi BAPETEN maupun institusi lain yang terkait dengan nuklir, karena itu diharapkan peserta aktif bertanya dari tanaga ahli IAEA, Mr. Tony Colgan, yang saat menjabat sebagai Head of the IAEA’s Radiation Protection Unit.
Workshop yang berlangsung selama 2 hari, 30 s.d 31 Juli 2018 ini diselenggarakan atas kerjasama IAEA dengan BAPETEN, yakni Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN dan Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasiltas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR). Tujuan dari Wroskhop ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang GSR Part 3, untuk menambah kompentensi peserta dalam memahami GSR 3, serta untuk meningkatkan optimalisasi proteksi radiasi dalam pengawasan nuklir secara integral.
Mr. Colgan diharapkan tidak saja menyampaikan materi tentang implementasi standar keselamatan yang relevan untuk Indonesia, tetapi juga dapat memberikan contoh dan praktek menerapkan standar keselamatan yang benar.
Workshop ini diikuti oleh peserta dari BATAN, AFISMI, BAPETEN serta utusan dari bebarapa Rumas Sakit. Diharapkan workshop ini berlangsung interaktif dengan berbagi pengalaman oleh tenaga ahli atas permasalahan di lapangan dan bisa diperoleh solusinya (bho/bsb).