BAPETEN Terima Kunjungan Direktur Technical Cooperation IAEA untuk Afrika
Kembali 27 November 2017 | Berita BAPETENDirektur Technical Cooperation IAEA untuk Afrika, Mr. Shaukat Abdulrazak, Senin 27 November 2017, datang menyambangi BAPETEN dan diterima oleh Sekretaris Utama BAPETEN, Hendriyanto Hadi Thahyono, Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi, Khoirul Huda, Kepala Biro Perencanaan, Farid Arif Binaruno, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, Lukman Hakim, serta beberapa pejabat dan staf mewakili unit kerja di lingkungan BAPETEN. Hadir pula dalam pertemuan ini beberapa pejabat dan staf BATAN menyambut kedatangan eksper IAEA tersebut.
Tujuan kunjungan Mr. Abdulrazak ini adalah untuk meningkatkan kerjasama antara BAPETEN dengan IAEA serta BAPETEN dengan negara-negara di Afrika terkait pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir.
Kepada Mr. Abdulrazak, Sekretaris Utama menjabarkan panjang lebar tentang tupoksi BAPETEN mulai dari struktur, SDM, 3 pilar tupoksi BAPETEN, obyek pengawasan BAPETEN, Pemasangan RPM, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung tugas pokok BAPETEN. Menjawab pertanyaan Mr. Abdulrazak terkait terbatasnya SDM BAPETEN dan luasnya cakupan pengawasan, Dudit, begitu biasa Sestama dipanggil, menjelaskan, “Keterbatasan SDM yang ada untuk mengawasi seluruh wilayah Indonesia saat ini bisa terbantukan melalui pemanfaatan secara optimal teknologi informasi. Hingga kini BAPETEN sudah memiliki beberapa aplikasi terkait pengawasan tersebut, dan ini akan dikembangkan terus” ujarnya.
Sementera itu, Mr. Abdulrazak dalam sambutannya menyatakan bahwa ia berterima kasih bahwa dalam kunjungan yang baru pertama kali dilakukan ke Indonesia ini, mendapatkan sambutan yang hangat dan luar biasa. Ia berharap dapat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dalam hal pengawasan tenaga nuklir, terutama meningkatkan kerjasama Indonesia dengan negara-negara di Afrika.
Dalam kunjungan ke Sekretriat I-CoNCEP di Gedung C BAPETEN, Mr. Abdurazak mendapat penjelasan dari Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo, terkait mekanisme kerja bila terjadi kecelakaan nuklir. Juga dijelaskan terkait fasilitas dan peralatan alustisas yang dimilki BAPETEN saat ini (bho/bsb).