Indra Gunawan dalam sambutannya yang disampaikan secara daring mengatakan Agen Perubahan mempunyai tantangan yang berat karena kita semua tahu bahwa perubahan tidak bisa dilakukan secara instan, karenanya poin perubahan yang dibuat harus dipilih yang konkrit dan terukur, agar memudahkan kita saat evaluasi. “Pemilihan poin-poin perubahan yang sifatnya bisa diukur dan konkrit , tidak sekedar jargon-jargon saja untuk laporan Reformasi Birokrasi. Poin-poin yang dibuat tersebut harus dilakukan oleh Agen Perubahan dan menjadi keseharian dari agen perubahan itu sendiri” katanya.

Disampaikan lebih lanjut oleh Indra Gunawan bahwa poin-poin perubahan yang dibuat perlu dikembangkan dan ditingkatkan lagi agar lebih membumi dan bisa diterima, “untuk itu harus didukung dengan dokumen lembaga sehingga bisa bersinergi dengan penerbitan dokumen lembaga, jadi poin perubahan tersebut nanti dimasukan dalam sebuah panduan internal” tukasnya.

Agar kinerja Agen Perubahan bisa lebih baik, Indra Gunawan menyampaikan arahan antara lain: 1) Agen Perubahan terlebih dahulu harus mengenali lingkungan yang akan diubah 2) Pertemuan berkala menjadi suatu keharusan, sehingga keberlangsungan poin-poin yang sudah direncanakan bisa dikontrol, 3) Perubahan berdasarkan apa menjadi kebutuhan kita, 4) Buat program perubahan yang lebih variatif dan dilakukan dengan berbagai cara, 5) Poin yang dibuat jangan yang terkait dengan isu sara.

Pada akhir sambutannya Indra Gunawan meminta komitmen dari semua pihak dan dukungan penuh dari manajemen agar poin-poin dan program perubahan yang sudah dibuat dan direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

Selanjutnya, selaku Plt. Koordinator Organisasi dan Tata Laksana Edhy Kunto Wibowo menyampaikan bahwa akan dibuatkan roadmap rencana tindak agen perubahan untuk periode 1 sampai dengan 5 tahun sehingga targetnya jelas tidak sporadis seperti pelaksanaan sebelumnya. Roadmap ini akan sejalan dengan rencana kegiatan organisasi di Biro Umum dan Organisasi sampai dengan 5 tahun ke depan. Juga akan disusun pedoman-pedoman terkait yang nanti akan kita integrasikan dengan Sisstem Pemerintahan BErbasis Elektronik (SPBE).

Acara pengembangan Agen Perubahan ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu Manda Fermilia dari internal Bapeten sendiri dan Maria Qibtiyah CEO PT Bintang Talenta Utama. Manda yang merupakan Fungsional Pengawas Radiasi Bapeten ternyata sudah menggeluti ilmu tentang NLP sejak tahun 2016 dan sampai sekarang terus dikembangkan hingga bisa dishare pada kesemaptan ini. Pada kesempatan ini Manda menyampaikan materi tentang “Meningkatkan Personal Agility dan Efektif Self Management Bagi Agen Perubahan”, yang dirumuskan dari pendekatan NLP.

Menurut Manda NLP adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi dalam menghadapi tantangan atau pengalaman hidupnya untuk jadi lebih baik.

“Di dalam NLP akan banyak belajar mengenali struktur dan pola dari berbagai macam pengalaman. Baik pengalaman buruk yang mau dinetralisir sampai pengalamanya orang-orang sukses yang siap kita tiru. Dengan begitu, kita bisa ahli untuk meningkatkan hasil dalam suatu pengalaman, belajar dari pengalaman orang lain, ataupun hanya sekedar membenahi suatu pengalaman yang tidak mengesankan pada diri kita” jelasnya.

Manda merekomendaiskan beberapa hal penting terkait Agen Perubahan mengingat Agen Perubahan merupakan kunci penting dalam Manajemen Perubahan “Agen Perubahan memerlukan amunisi dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang mulia, pengembangan diri khususnya softskill perlu terus diupayakan dan juga pertemuan dalam membangun rapport dan menyelesaikan masalah bersama perlu sering diupayakan” pungkas Manda mengakhiri presentasinya.

Pada pemaparan materi oleh Maria Qibtiyah tentang “Mengenal Kekuatan Diri dan Meningkatkan Komunikasi Bagi Agen Perubahan”, Maria menggunakan pendekatan Emergenetics, yaitu melalui identifikasi preferensi individual seseorang. “Emergenetic akan melihat kombinasi antara karakteristik yang timbul dari pengalaman hidup kita, ditambah faktor genetik ketika kita lahir. “Secara ilmiah telah ditemukan temperamen individu digambarkan dengan memakai tiga atribut perilaku dan empat atribut dalam berfikir. Setiap atribut digambarkan dalam sebuah spektrum. Apakah atribut berada pada satu sisi atau sisi lainnya” Jelas Maria.

“Manfaat pendekatan Emegenetics dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih mengenal kekuatan diri, komunikasi dengan orang lain bisa lebih baik, pandai mengeleola waktu, membangun kepercayaan, dapat bekerjasama dalam tim, ikut berkontribusi dalam kelompok, dapat memotivsi diri maupun orang lain, belajar lebih efektif, efektif dalam pengambilan keputusan” katanya lebih lanjut.

Pada acara pembinaan untuk Agen Perubahan yang diikuti oleh sekitar 35 orang peserta secara daring maupun luring ini, dipersembahkan doa untuk almarhum Bambang Sugiharto, mantan Koordinator Organisasi dan Tata Laksana Biro umum dan Organisasi yang telah meninggal pada tanggal 21 November 2020 yang lalu. Almarhum diakui telah banyak bejasa untuk membangun Agen Perubahan di Bapeten, membangun penataan organisasi dan tata laksana Bapeten. Semoga darma bhakti dan pengorbanan almarhum selama di Bapeten mendapatkan pahala jariyah yang mengalir terus buat almarhum di alam baqa sana dan di akherat nanti. (BHKK/Bams)