Banner BAPETEN
BAPETEN Gelar IAEA National Workshop on Design and Safety Requirements for HTGR
Kembali 22 Agustus 2017 | Berita BAPETEN
Foto-Bersama-1024x335.jpg

BAPETEN melalui Direktorat Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir (DPIBN), menggelar workshop bertajuk Design and Safety Requirements for High Temperature Gas-Cooled Reactor, di Yogyakarta, Senin (21/8/2017). Workshop yang dijadwalkan berlangsung selama 5 hari ini bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai persyaratan keselamatan dan desain reaktor berjenis HTGR kepada pemangku kepentingan terkait seperti kalangan akademisi, BATAN, dan Evaluator BAPETEN.

Workshop National Design and Safety Requirements for High Temperature Gas-Cooled Reactor terselenggara dengan kerja sama IAEA TC Project (INS 9026/9004), menghadirkan 3 pakar IAEA yaitu Naoki Hirahuma, sebagai IAEA Representative, dari Nuclear Safety Officer, Safety Assessment Section, Division on Nuclear Installation Safety, Department of Nuclear Safety and Security; Yoshitomo Inaba, IAEA Expert dari HTGR Hydrogen and Heat Application Reseach Center, Japan Atomic Energy Agency; dan Li Fu, IAEA Expert dari Institute of Nuclear New Energy Technology, Tsinghua University, P.R China.

imgkonten               imgkonten

Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan regulasi indonesia, tahapan berikutnya setelah penerbitan izin tapak adalah persetujuan desain. “BATAN telah memulai diskusi dengan BAPETEN mengenai dokumen-dokumen yang harus disampaikan dalam permohonan persetujuan desain. Oleh karena itu BAPETEN meminta IAEA untuk menyelenggarakan workshop nasional persyaratan keselamatan dan desain HTGR,” ujarnya.

Jazi menambahkan pelaksanaan workshop ini akan meningkatkan BAPETEN dalam hal kapasitas lembaga ketika melakukan evaluasi desain reaktor HTGR, dan memberikan rekomendasi kepada pemohon untuk memenuhi persyaratan perizinan pada tahap desain.

imgkonten

Selain itu Jazi juga menekankan pentingnya pendekatan bertingkat dalam melakukan evaluasi keselamatan. “Pendekatan bertingkat harus menjadi pertimbangan penting dalam evaluasi keselamatan. Karena BATAN mengajukan desain HTGR 10 MWth, maka BAPETEN meminta IAEA untuk memberikan saran dan rekomendasi bagaimana melakukan evaluasi desain reaktor berdasarkan pendekatan bertingkat,” imbuhnya.

Agenda workshop diantaranya diisi sejumlah pemaparan seperti pengantar yang disampaikan perwakilan IAEA, kerangka pengawasan nuklir oleh Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir, peraturan persyaratan keselamatan desain oleh Kepala Subdirektorat Perizinan Reaktor dan Bahan Nuklir, persyaratan keselamatan dan persyaratan desain rinci HTGR dari setiap pakar, kemudian dilanjutkan dengan diskusi.(dpibn/reh)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK