BAPETEN Berpartisipasi Dalam Convention Exercise (ConvEx)-2g Bersama Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
Kembali 19 Februari 2025 | Berita BAPETENBAPETEN berpartisipasi dalam Convention Exercise (ConvEx)-2g bersama Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Rabu, 19 Februari 2025 secara daring. ConvEx2g yaitu latihan table top untuk menguji pengaturan komunikasi publik selama keadaan darurat nuklir atau radiologi. Peserta pada latihan ini terdiri dari Staf Kelompok Fungsi Kesiapsiagaan Nuklir (KFKN) dari Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) dan Staf Kelompok Fungsi Komunikasi Publik (KFKP) dari Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik (BHKK) yang bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai tahap latihan, mulai dari pemantauan dan pelaporan kejadian hingga penyampaian informasi kepada publik.
Latihan ConvEx-2gini menggunakan platform USIE Exercise dan platform Responsready dari IAEA. Kegiatan berlangsung selama sekitar 8 jam dimulai dari pukul 15.16 WIB sampai dengan pukul 23.17 WIB.
Skenario dalam pelatihan kali ini yaitu Pemerintah Belgia melaporkan terjadi kegagalan teknis di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tihange 3 pada pukul 07.00 waktu setempat, yang menyebabkan reaktor otomatis dimatikan pada pukul 08.00. Menanggapi kejadian ini, rencana darurat nuklir nasional Belgia telah diaktifkan dan manajemen krisis dikoordinasikan oleh Pusat Krisis Nasional di bawah arahan Menteri Dalam Negeri, bekerja sama dengan pihak lokal, regional, dan internasional. Kemudian mobil polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran juga terlihat di sekitar area PLTN.
Menghadapi skenario tersebut BAPETEN merespon dengan menerbitkan siaran pers pertama terkait insiden di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tihange 3 di Belgia. Dalam pernyataannya, BAPETEN menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi dari IAEA mengenai kejadian tersebut.
Dalam perkembangan skenario selanjutnya BAPETEN melalui Kelompok Fungsi Kesiapsiagaan Nuklir memberikan respon BAPETEN memonitor situasi berdasarkan perkembangan status informasi dari USIE dan IAEA. Lalu BAPETEN melakukan simulasi JRODOS untuk mengetahui prediksi arah dispersi kedaruratan nuklir PLTN Tihange 3. Kemudian melalui Kelompok Fungsi Komunikasi Publik memberikan respon lanjutan dengan menerbitkan siaran pers kedua yang menyatakan konfirmasi mengenai kejadian di PLTN Tiange Unit 3 dan menginformasikan bahwa berdasar pembacaan RDMS kejadian tersebut tidak menimbulkan dampak di Indonesia, serta dan terakhir menyatakan rekomendasi BAPETEN kepada Kemenlu terkait WNI di Belgia.
Pelatihan ConvEx-2g ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi BAPETEN dalam meningkatkan kapasitas komunikasi publik selama keadaan darurat nuklir atau radiologi. Selain itu, pelatihan ini memperkuat koordinasi internal antar unit kerja, menguji dan menyempurnakan Pedoman Komunikasi Publik DalamKedaruratan Nuklir dan/atau Radiologi, serta mempererat kerja sama dengan IAEA untuk memastikan kesiapsiagaan sesuai standar internasional. [BHKK/OR/RA]
Komentar (0)