Banner BAPETEN
Babe Ipang, Purnabhakti Bapeten Yang Ceria itupun Wafat
Kembali 07 Juli 2021 | Berita BAPETEN

Di tengah ramainya berita meninggalnya keluarga kita, tetangga kita kerabat kita karena covid-19, kini kita dikejutkan dengan meninggalnya purnabhakti Bapeten Suryaningprang Mansoer, yang meninggal hari ini Rabu 7 Juli 2021 pukul 09.15 WIB di RS. Jakarta Jl. Jend Soedirman. Jakarta Selatan. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Meninggalnya almarhum bukan karena covid-19, tetapi karena penyakit yang sudah lama dideritanya. Walau sakitnya sudah lama tetapi meninggalnya almarhum pagi ini cukup mengejutkan karena malamnya sekitar pukul 23.30 masih aktif berkomunikasi melalui pesan singkat What App menyapa beberapa rekannya di Bapeten.

imgkonten imgkonten

Selama aktif di Bapeten, Suryaningprang yang akrab disapa Ipang ini sangat akrab dengan berbagai kalangan, termasuk diantaranya dengan “kalangan bawah” seperti driver, cleaning servis maupun petugas security, yang kadang kurang begitu "dianggap" oleh sebagaian pejabat bahkan oleh pegawai sekalipun.

“Orang yang tidak mengenal lelah dalam berbuat kebaikan, manusia super yang tak mengel kasta. Tanpa diminta almarhum selalu hadir disamping orang yang berduka” demikian komentar salah satu staf Biro Organisasi dan UmumSyarif yang ikut mengantar dan mengebumikan almarhum.

imgkonten imgkonten

Memang begitu adanya Almarhum selalu muncul lebih dulu di rumah duka ketika mendengar ada pegawai Bapeten atau keluarganya yang meninggal dunia, walaupun pegawai tersebut adalah staf biasa. Berbeda dengan kebanyakan kita dan sebagian pejabat tertentu yang baru peduli dan sibuk membantu bila ada pejabat atau anggota keluarga pejabat yang meninggal dunia.

imgkonten imgkonten


Kesan mendalam lainnya disampaikan Sunarya mantan staf Almarhum ketika masih aktif di Direktorat Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (DPFRZR).Menurut Sunarya, Almarhum orang yang sangat baik, ingin selalu meringankan beban orang lain alias memudahkan urusan orang-orang yang beliau kenal. “Karenanya kita memanggilnya dengan Babeh, kita menganggap beliau sebagai orang tua sendiri” jelas Sunarya

“Selain itu beliau adalah seorang guru, seorang pembimbing yang mengharapkan agar orang yang berada di bawahnya selalu semangat, bekerja dengan baik dan tulus” kata Sunarya mengenang ketulusan Almarhum membimbing bawahannya dengan bijaksana penuh keceriaan walaupun para mantan staf beliau tahu bahwa almarhun menyimpan kekecewaaan, namun selalu beliau abaikan.

Kedekekatan almarhum dengan mantan stafnya terus berlanjut walaupun beliau telah lama pensiun, terbukti stafnya masih sering berkunjung silaturahhim ke rumah almarhum.

imgkonten imgkonten

Kepulangan beliau tadi pagi pada saat diberlakukannya darurat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat) menyebabkan tidak banyak staf dan kerabat almarhum yang bisa hadir mengatarkannya langsung ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Selamat jalan Babe, kecerianmu, kebaikanmu, pembelajaran ilmu darimu akan selalu kami kenang, sebagai modal kami mengabdi untuk Bapeten, teriring doa semoga Engkau bahagia di keabadian, diterima amal sholehmu, dimaafkan segala khilafmu, dilapangkan kuburmu dan ditempatkan di syuragaNya Allah SWT. Allomaghfirlahu warhamu waafiihi wa’funahu. (BHKK/Bams).

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK