BAPETEN bekerja sama dengan IAEA dan US-DoE, menggelar National Workshop on Responding to Nuclear Security Events at Venues and other Strategic Locations di Jakarta, 25 – 29 Juni 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam mengantisipasi dan mengamankan kemungkinan terjadinya ancaman nuklir pada saat penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018, serta pertemuan IMF - World Bank, bulan Oktober 2018 mendatang.
Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini pakar IAEA dari Nuclear Security Division, Nigel Tottie, serta narasumber dari US Department of Energy (US-DoE), Steve Buntman (National Nuclear Security Administration), Richard Maurer, Rica Salcedo, James Butler, Michael Taylor (Remote Sensing Laboratory), dan Carl Jacobs (Savanah River National Laboratory).
Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, dalam sambutan mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk mendukung kerja sama global dalam mencegah terorisme nuklir, termasuk untuk mencegah perdagangan gelap bahan nuklir dan sumber radioaktif, sesuai dengan hasil KTT Keamanan Nuklir yang diadakan di Washington DC tahun 2010 lalu.
Lebih lanjut Hendriyanto menyampaikan, selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat sistem keamanan nuklir. Meski demikian untuk membentuk sistem keamanan nuklir nasional yang dapat diandalkan bukan hanya menjadi tanggung jawab BAPETEN semata, tetapi butuh dukungan semua pihak ditingkat nasional. "Penyelenggaraan kegiatan workshop ini adalah salah satu cara untuk membangun kerja sama BAPETEN dengan pemangku kepentingan terkait sistem keamanan nuklir di Indonesia," paparnya.
Melalui workshop ini diharapkan dapat diperoleh pengetahuan khususnya pengalaman operasional dari para ahli dalam rangka mengantisipasi dan mengamankan kemungkinan terjadinya ancaman nuklir pada penyelenggaraan Asian Games, maupun pertemuan IMF – Work Bank 2018 mendatang. Selain itu kegiatan ini juga dapat dijadikan sarana menilai kesiapan dan kemampuan personil, peralatan dan prosedur deteksi radiasi oleh instansi terkait yang terlibat dalam kegiatan pengamanan kedua event besar ini.
Workshop ini dihadiri tidak kurang dari 45 orang peserta yang merupakan perwakilan dari dari Unit KBR - Polda Metro Jaya, Pasukan Pengamanan Presiden, Brimob - Jawa Polda Barat, Badan Intelijen Negara, Unit Satuan Bom - Kelapa Dua, KBR Pasukan Gegana Satuan Satuan Bom – Polda Sumatera Selatan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan BAPETEN sendiri.
Koordinasi dan kolaborasi ini akan terus dikembangkan untuk mendukung sistem keamanan nuklir nasional, sekaligus menjadi kunci sukses Indonesia menjadi tuan rumah kedua perhelatan besar tersebut.(bho/bsb/pd/sp)