Workshop diselenggarakan terkait dengan rencana pemasangan RPM dan Radiological Data Monitoring System (RDMS) dilingkungan Istana Negara, sehingga kemampuan personil keamanan di Istana Negara perlu ditingkatkan terkait dengan Proteksi Radiasi dan Keamanan Nuklir.

Acara yang dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Ir. Dedik Eko Sumargo ini, dihadiri oleh 12 orang dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 2 orang dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), 10 orang dari Kementrian Sekretariat Negara (Kemsetneg) dan 2 orang dari Sekretariat Presiden (Setpres). Dilaksanakan Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) selaku Unit kerja penanggungjawab Program I-CoNSEP di BAPETEN, pada tanggal 30 dan 31 Mei 2016.

Workshop kedua ini, setelah yang pertama dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Mei 2016, antara lain berisikan materi Defence in Depth untuk Keamanan Nuklir, Program Keamanan Nuklir di Luar Fasilitas, Konsep Dasar Radiasi Pengion dan Proteksi Radiasi, Efek Radiasi dan Prinsip Keselamatan, Pengenalan Alat Ukur Radiasi (AUR) serta Praktik Deteksi Radiasi, Penggunaan Mobile Baggage Scanning System (MBSS), Pedestrian RPM dan Transportable RPM.

Dan Praktik Lapangan, dilakukan dengan cara deteksi radiasi/penyisiran diruang rapat. Hal ini untuk memberikan pengalaman mendeteksi radiasi/menyisir ruang rapat ketika para undangan VIP/Presiden akan melakukan rapat. Selain itu, praktik juga pengggunaan MBSS, dalam rangka mengoperasikan Sinar-X bagasi yang ada di Istana Negara dengan cara yang aman dan selamat terkait dengan paparan radiasi yang berasal dari pesawat Sinar-X bagasi.

Acara ditutup dengan evaluasi dan tanya jawab antara pengajar dan peserta serta penyerahan sertifikat kepada para peserta workshop.[ZK-DKKN/SP-BHO]