Deputi Perizinan dan Inspeksi Khoirul Huda, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Zaenal Arifin, serta sejumlah pengguna khususnya para pemegang izin di bidang kesehatan yang ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat, tampak hadir dalam kesempatan ini.

Lewat sambutannya Khoirul mengatakan, radiasi itu tidak dapat dilihat, tidak dapat dirasa, dan dampaknya tidak langsung dirasakan, sehingga seringkali para pekerja dan pengguna selalu menganggap remeh serta menganggap sepele bahaya dan dampak dari zat radioaktif. “Padahal zat radioaktif itu sangat berbahaya apabila digunakan melebihi ambang batas yang telah ditentukan,” ujarnya.

Penggunaan zat radioaktif pastinya ada manfaat dan mudorotnya, manfaatnya dapat digunakan untuk pengobatan di rumah sakit maupun di bidang industri seperti pertambangan. Mudorotnya apabila zat radiaoaktif itu digunakan tidak semestinya sehingga menimbulkan dampak negatif karena penerimaan yang berlebihan.

Maka BAPETEN hadir guna memberikan pencerahan, memberikan pelatihan, dan memberikan pengertian tentang manfaat iptek nuklir dan pengawasannya, sehingga pekerja dan masyarakat terlindungi dan peduli akan aspek keselamatan dan keamanan.

BAPETEN berharap agar dilakukan training maupun pelatihan-pelatihan bagi para pekerja di bidang radiasi tentang aspek keselamatan dan keamanan. BAPETEN juga berharap agar semua pengguna yang ada di seluruh Kalimantan untuk mentaati peraturan tanpa kecuali.

Pengembangan budaya keselamatan dan keamanan dalam pengunaan radiasi diperlukan dukungan dari semua aspek, baik dari proses peraturannya, prosedur kerja yang harus ditaati bersama dan dukungan pimpinan.(bho/spj/pd)