Workshop ini diikuti oleh calon Tenaga Ahli yang terpilih dari 8 instansi Lembaga Uji Kesesuaian, diantaranya UI, PTKMR, BPFK Jakarta, BPFK Surabaya, BPFK Makassar, BPFK Medan, Poltekes Semarang, dan LPFK Solo. BAPETEN sendiri juga diharapkan dapat melaksanakan peran sebagai Tenaga Ahli di masing-masing LUK mulai tahun ini. Tugas evaluasi Laporan Hasil Uji (LHU) yang selama ini dilakukan Tim Tenaga Ahli di BAPETEN, nantinya akan dilakukan oleh Tenaga Ahli di masing-masing LUK.

Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN Dedik Eko Sumargo, membuka workshop ini secara resmi. Melalui sambutannya dirinya mengungkapkan, perubahan peraturan ini sangat strategis baik terhadap LUK maupun personil Tenaga Ahli. Dedik menambahkan, bagi BAPETEN ini merupakan kebijakan dalam pemberian kepercayaan dan tanggungjawab yang lebih besar kepada pimpinan LUK, agar lebih sungguh-sungguh dalam mengelola LUK masing-masing.

Lebih lanjut Dedik mengatakan, LUK harus mempersiapkan sumber daya manusia untuk memiliki personil dengan kualifikasi dan kompetensi Tenaga Ahli, karena Tenaga Ahli merupakan kunci penentu dalam evaluasi keandalan pesawat sinar-X dan kendali mutu dalam proses penerbitan sertifikat atau laporan uji.

Workshop ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Tenaga Ahli Djarwani Soeharso Soejoko, dan sejumlah narasumber BAPETEN yang memberikan paparannya terkait dengan regulasi, Program Sertifikasi Tenaga Ahli, dan Evaluasi Laporan Hasil Uji. Workshop ini sebagai permulaan sekaligus seleksi awal untuk melangkah kepada tahapan seleksi pada bulan Juli, serta persiapan pembekalan pada bulan September mendatang, sehingga nantinya dapat dihasilkan Tenaga Ahli yang kompeten dan sesuai dengan lingkup keahliannya.[DKKN/AL/PD]