Acara diawali laporan Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN yang diwakili oleh Rusmanto selaku Koordinator Fungsi Pengkajian Kesehatan. “Workshop dan Seminar Si-INTAN ini sudah ditetapkan sebagai salah satu agenda rutin tahunan yang akan terus digelar sebagai ajang yang baik untuk berbagi ide, pengalaman, pembelajaran, pembinaan, usulan solusi terkait upaya kita dalam proteksi radiasi pada paparan medik”

"Bapeten menghadirkan pembicara pakar dari akademisi dan praktisi rumah sakit mengenai identifikasi dan pencegahan potensi paparan radiasi yang tidak diperlukan (unnecessarry exposure), peran dukungan manajemen dalam menjalankan optimisasi, dan penerapan optimisasi yang dapat kita terapkan di seluruh fasilitas kesehatan" tambah Rusmanto

Workshop dan Seminar dibuka oleh Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin. Dalam sambutannya disampaikan bahwa perizinan saat ini sudah mengikuti regulasi yang baru yang masa berlakunya sudah diperpanjang dari semula 2 sampai dengan 3 tahun menjadi 5 tahun, tapi kriteria keselamatan tetap harus dipenuhi “ Walaupun masa berlaku izin sudah diperpanjang, bapak dan ibu harus menjamin keselamatan di lapangan, untuk itu kami akan buktikan, ketika kami inspeksi ke lapangan untuk mengetahui kriteria keselamatan yang sudah dilakukan” katanya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang akan menyampaikan materinya dan semoga Workshop dan Seminar Si-INTAN tahun 2022 bisa berjalan suskes dan lancar dan bermanfaat untuk semua fihak” ujar Zainal yang langsung dilanjutkan dengan membuka acara ini.

Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN, Dahlia Cakrawati Sinaga dalam arahan kebijakannya menekankan bahwa keselamatan pasien radiologi harus menjadi perhatian bersama. “Pembinaan dan pengawasan melalui regulasi, perizinan, dan inspeksi, kolaborasi dan pembagian peran yang harmonis dengan seluruh pihak berkepentingan dalam penggunan radiasi untuk medik juga harus ditumbuhkan sehingga dapat menghadirkan keselamatan penggunaan sumber radiasi pengion, yang berujung pada keselamatan pekerja, pasien serta pendampingnya”, tegas Dahlia.

Acara dilaksanakan secara hybrid pada tanggal 13 Juli 2022 ini, dihadiri oleh 41 peserta secara luring dan 249 secarang secara daring. Peserta berasal dari pekerja di rumah sakait seperti PPR, fisikawan medik, radiografer, dokter dan manajemen rumah sakit. Juga hadir dari praktisi dan pakar dan pemerhati keselamatan radiasi sertaa akademisi dan perwakilan dari kementerian/lembaga di bidang yang relevan.

Seminar dilanjutkan dengan presentasi yang dimoderatori oleh Rusmanto Koordinator Kelompok Fungsi Pengkajian Kesehatan BAPETEN. Materi presentasi meliputi ”Potensi unnecessary exposure pada penggunaan pesawat sinar-X RDI: identifikasi dan pencegahannya” oleh Dosen departemen Fisika Universitas Diponogoro Dr. Choirul Anam, “Peran manajemen rumah sakit dalam mendukung efektivitas penerapan optimisasi proteksi radiasi pasien“ oleh Radiology Technician Specialist Siloam Radiologi Indonesia Ni Ketut Sutariniasih, S,ST. dan “Implementasi optimasi dosis radiasi pasien: good practice” oleh Dokter Spesialis Radiologi RS. Siloam dr. Yonathan William, Sp.Rad.

Pada kesempatan itu juga, ditayangkan Poster sebanyak 13 makalah, dan Presentasi serta diskusi 5 Pemakalah Oral yang dimoderaori oleh Pengawas Radiasi Madya BAPETEN Endang Kunarsih. (BHKK/AQ/Bams/Denny)