Upacara yang diikuti oleh seluruh pegawai BAPETEN ini, bertemakan “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan.” Tema ini menegaskan bahwa semangat kepahlawanan tidak berhenti di masa lalu, melainkan harus terus hidup dalam tindakan dan karya nyata generasi masa kini untuk membangun bangsa.

Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Plt. Kepala BAPETEN, Zainal Arifin selaku Pembina Upacara, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan pesan mendalam. “Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan,” ujarnya.

Beliau menekankan bahwa para pahlawan bersabar dalam menempuh ilmu, menyusun strategi, menunggu momentum, dan membangun kebersamaan di tengah keterbatasan. “Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” tambahnya.

Amanat tersebut ditutup dengan seruan bahwa perjuangan para pahlawan adalah untuk generasi mendatang dan merupakan bagian dari ibadah. “Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.”

Upacara ditutup Paduan Suara BAPETEN yang membawakan lagu perjuangan "Gugur Bunga" dan "Mars BAPETEN", dilanjutkan dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur dan refleksi atas pengorbanan para pahlawan.

Melalui momentum Hari Pahlawan ini, BAPETEN berharap nilai-nilai perjuangan, disiplin, dan dedikasi terus tumbuh di setiap insan pegawai. Dengan demikian, semangat kepahlawanan tidak hanya dikenang, tetapi juga diwujudkan dalam kerja nyata untuk bangsa dan negara. [BHKK/SP]