Talkshow “Regulasi Pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia” di Trijaya FM
Kembali 02 Oktober 2020 | Berita BAPETEN
Pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia sudah berkembang luas di berbagai bidang, mulai dari bidang kesehatan, industri, hingga pangan. Namun demikian, disamping manfaatnya yang besar bagi masyarakat, tenaga nuklir juga mempunyai risiko dan bahaya yang besar, oleh karena itu dilakukan pengawasan dan pengaturan secara ketat oleh BAPETEN selaku badan pengawas.
Untuk menumbuhkan pemahaman mengenai pengawasan dan peraturan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, BAPETEN mengadakan talkshow melalui Trijaya FM dengan tema “Regulasi Pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia”, Jum’at pagi (02/10). Talkshow kali ini menghadirkan Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Dahlia Cakrawati Sinaga dan Direktur Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (DP2FRZR) Djoko Hari Nugroho sebagai narasumber.
Dalam talkshow ini dibahas mengenai urgensi dan tujuan dari revisi PP No. 29 Tahun 2008. Karena perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, revisi PP dilakukan guna mengakomodasi semua kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir, baik dalam bidang kesehatan, industri, maupun penelitian.
"Sistem perizinan di BAPETEN harus link dengan sistem nasional yang disebut dengan Online Single Submission (OSS). OSS ini terhubung dengan semua Kementerian/Lembaga, sehingga nantinya tidak terjadi overlap dokumen. Proses perizinan juga disederhanakan. Ini pembaharuan-pembaharuan yang kita lakukan di PP 29,” terang Dahlia.
Lebih lanjut, Dahlia juga mengatakan bahwa dalam revisi ini nantinya juga akan diatur mengenai masa berlaku izin dan layanan perizinan secara online untuk mempersingkat waktu pemberian izin oleh BAPETEN.
Terakhir, Djoko berharap revisi Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 ini dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para stakeholder dan masyarakat. [BHKK/IP]
