Acara yang diinisiasi oleh Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN ini, dihadiri 52 peserta dari Pemerintah Kota Sibolga dan Pemda Tapteng.

Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, yang hadir untuk membuka acara ini mengatakan bahwa sumber daya alam khususnya hasil tambang berupa uranium harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bangsa Indonesia sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Sambutan dari Walikota Sibolga diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Yasman. Ia menyampaikan bahwa, bahan galian nuklir merupakan komoditas tambang mineral yang tidak saja memiliki nilai ekonomi tapi juga merupakan unsur strategis. Selain itu dari material sisa penambangan yang mengandung radioaktif dapat menimbulkan potensi bahaya radiasi dan kontaminasi bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan.

Selanjutnya disampaikan pemaparan terkait Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran yang sampaikan oleh Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir BAPETEN Dahlia C. Sinaga. Juga disampaikan materi tentang Konsepsi Pengaturan Rancangan Pengaturan Pemerintah tentang Keselamatan Pertambangan Bahan Galian Nuklir oleh Kepala Subdit Pengaturan Instalasi Nuklir Non Reaktor BAPETEN Widi Laksmono. Disampaikan pula materi tentang Potensi Bahan Galian Nuklir di Sibolga oleh Ngadenin dari Peneliti Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir BATAN.

Acara berlanjut dengan sesi diskusi yang dimoderatori Kepala Subdit. Pengaturan Reaktor Nondaya Haendra Subekti. Sesi ini berlangung interaktif dan banyak masukan serta tanggapan untuk perbaikan Rancangan Peraturan Pemerintah yang saat ini sedang disusun. (dp2ibn/bhkkp/bsb)