Keberadaan Petugas Keamanan Sumber Radioaktif (PKSR) merupakan salah satu upaya mengatasi akses tidak sah, perusakan, kehilangan, pencurian dan/atau pemindahan tidak sah sumber radioaktif yang dapat membahayakan pekerja, masyarakat dan lingkungan di setiap fasilitas yang memanfaatkan sumber radioaktif. Setiap PKSR harus memiliki sertifikat kompetensi PKSR. Proses pemberian sertifikat kompetensi dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi.
Ujian Sertifikasi Kompetensi PKSR dalam rangka melaksanakan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun 2015 tentang Keamanan Sumber Radioaktif. Untuk itu, Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (DPFRZR) BAPETEN menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Kompetensi PKSR di Serpong.
Kegiatan yang diadakan pada tanggal 18-19 Oktober 2021 ini, diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari berbagai fasilitas pemanfaatan di BRIN yang antara lain dari PRTA, PRTNT, PRTBBN, PPIKSN, PRTLR, PRTAIR, dan PUSDIKLAT.
Tata cara pelaksanaan ujian ini, mengacu kepada Surat Edaran Kepala BAPETEN Nomor 1944/K/X/2021 tentang Ujian Sertifikasi Kompetensi Petugas Keamanan Sumber Radioaktif. Metode ujian yaitu ujian tertulis dan ujian praktik yang dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Fisik–BRIN, Gedung 93 Kawasan Nuklir Serpong.
Tim Penguji terdiri dari Penguji dan Pengawas yang diketuai oleh Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan Petugas Fasilitas Radiasi BAPETEN Adi Dradjat Noerwasana, Penguji merupakan Pengawas Radiasi dari BAPETEN adalah Adi Dradjat N, Sumedi, Wita Kustiana, dan Leily Savitri sedangkan Pengawas dari BAPETEN adalah Ardiyani Eka dan Syaifulloh.
Peserta Uji Sertifikat Kompetensi yang dinyatakan lulus, mendapatkan Sertifikat Kompetensi PKSR yang memiliki legitimasi untuk bertugas sebagai PKSR di fasilitas yang memanfaatkan sumber radioaktif. [DPFRZR/Ardiyani EP/BHKK/SP]
Komentar (0)