Sarasehan ini dihadiri Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Pejabat Eselon I,II,III dan IV, sejumlah purna bakti, Kepala dan Sekjen KORPRI, Ketua Dharma Wanita Persatuan beserta seluruh anggota, serta segenap pegawai di lingkungan BAPETEN.

Mengawali acara Kepala Biro Umum Mujianto, memberikan laporan pelaksanaan kegiatan ulang tahun BAPETEN. Dirinya mengatakan BAPETEN sudah membangun sistem kerja melalui perjanjian kerja sampai dengan tahun 2016 untuk tingkat Eselon I dan II, dan berharap pada tahun 2017 dapat sampai ke tingkat staf. Mujianto berharap melalui penetapan kinerja individu, pegawai lebih fokus pada fungsi, tugas pokok, dan tanggung jawab guna mewujudkan visi misi BAPETEN.

Sementara itu Kepala BAPETEN dalam sambutannya mengungkapkan, meski di Indonesia tidak ada yang memanfaatkan tenaga nuklir untuk energi, BAPETEN tetap memiliki tantangan yang tidak kecil. Tantangan itu adalah keamanan nuklir. “Terorisme nuklir lebih berbahaya. Kelompok anti PLTN pun akan mendukung langkah kita dalam menghadapi teror nuklir,” ujar Kepala BAPETEN.

Lebih lanjut Kepala BAPETEN menyampaikan dua arahan Presiden RI terkait dengan pemasangan RPM di pelabuhan laut, udara, lintas batas antar negara, pengurusan izin pesawat sinar X, serta perizinan bagi semua Kementerian/Lembaga. Melalui dua arahan dari Presiden tersebut pengawasan tenaga nuklir yang diemban BAPETEN menjadi jauh lebih efektif.

Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata oleh Kepala BAPETEN kepada sejumlah purna bakti dan pemotongan tumpeng. Pembagian hadiah untuk para pemenang lomba HUT BAPETEN dan pengundian door prize juga tidak ketinggalan dilakukan guna memeriahkan acara sarasehan ini. Perlombaan yang diikuti oleh seluruh unit kerja di lingkungan BAPETEN tersebut meliputi badminton, futsal, volley, dan memancing.[BHO/AA/PD]