Rapat Koodinasi ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 Maret 2018 yang diisi dengan materi presentasi mengenai Pengamanan Keamanan Nuklir pada Major Public Event (MPE) Asian Games 2018, Implementasi Keamanan Nuklir pada Penyelenggaraan Asian Games 2018, Rencana Pelaksanaan Keamanan Nuklir pada Asian Games 2018, Program Kerjasama dalam rangka Keamanan Nuklir pada Asian Games 2018, serta Prosedur/Konsep Operasi terkait dengan Pemetaan, Screening, Monitoring dan Respon Venue Asian Games 2018.

Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo yang didampingi Kepala Subdirektorat Keteknikan, Zulkarnain. Dalam sambutannya saat pembukaan, Dedik mengatakan bahwa rakor ini sangat penting terkait pelaksanaan Asian Games 2108. Sudah merupakan komitmen pemerintah Indonesia dalam Nuclear Security Summit (NSS) yaitu membangun dan menjaga keamanan nuklir. Keamanan nuklir merupakan kebutuhan nyata walaupun belum ada serangan, namun data intelijen menunjukkan bahwa teroris sudah  mengarah akan menggunakan zat radioaktif dalam serangannya.

Dedik juga menyampakan bahwa Asian Games 2018 diklasifikasikan sebagai Major Public Event (MPE), shg sudah disarankan oleh IAEA utk menerapkan keamanan nuklir pada perhelatan ini. BAPETEN tidak akan menduplikasi tugas pokok dan fungsi dari POLRI dan TNI namun merupakan bagian di dalamnya.

Adapun tujuan dari rapat koordinasi ini adalah untuk mensosialisasikan kepada pemangku kepentingan terkait dengan keamanan Asian Games 2018, sehingga pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018 nanti keterlibatan dan kehadiran BAPETEN sudah tidak menjadi masalah dan kerjasama serta koordinasi dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, rapat koordinasi ini juga menjadi sarana bagi BAPETEN untuk mengenalkan dan mensosialisakan prosedur dan konsep operasi terkait dengan pemetaan background paparan radiasi lingkungan, screening, monitoring dan respon terhadap venue pertandingan Asian Games 2018.

Dari rapat koordinasi ini banyak masukan dan saran dari peserta rapat, diantaranya bahwa mereka memandang hal terkait dengan zat radioaktif ini sudah sangat penting, transfer ilmu pengetahuan terkait dengan nuklir atau radiasi dipandang sangat perlu dan bantuan alat ukur radiasi (detector) juga perlu dilakukan kepada pemangku kepentingan. Berikutnya diharapkan akan adanya instruksi yang jelas dari atas ke bawah, sehingga bagi personil di lapangan jelas dalam menjalankan tugasnya, sehingga saat di lapangan tinggal berkoordinasi dengan Komandan Pelaksana.

Kegiatan rapat koordinasi seperti ini akan terus dilakukan oleh BAPETEN terhadap semua lokasi penting, sehingga diharapkan semua personil keamanan dari berbagai instansi terkait akan sangat familiar dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh BAPETEN pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018 dan kerjasama serta koordinasi dengan semua pemangku kepentingan ini akan berjalan dengan baik dan lancar.

Pelatihan ditutup oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo. Dalam sambutan penutupnya Dedik mengucapkan terima kasih atas peran aktif, komitmen, kerja sama dan kesungguhan dari semua peserta pelatihan, selain itu Dedik juga mengatakan bahwa apa yang telah didapatkan selama rapat koordinasi ini agar dapat diinformasikan maupun disebarkan kepada atasan maupun rekan kerja di instansi masing-masing dalam rangka diseminasi pengetahuan mengenai keamanan nuklir.(dk2n/zul)