Rapat Koordinasi Pedoman Teknis Identifikasi Paparan Potensial di Fasilitas Radiologi Diagnostik dan Intervensional
Kembali 09 Agustus 2022 | Berita BAPETEN
Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas radiologi diagnostik dan intervensional, pada Selasa (9/8) di Surabaya, BAPETEN menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pedoman Teknis Identifikasi Paparan Potensial di Fasilitas Radiologi Diagnostik dan Intervensional bagi para fisikawan medik, radiografer atau pun Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bersama terkait potensi paparan potensial di Fasilitas Radiologi Diagnostik Dan Intervensional dengan menggunakan media kuesioner dalam rangka memandu dan memudahkan proses identifikasi. Kegiatan ini dihadiri oleh 36 perwakilan Fasilitas Kesehatan secara luring.
Acara dibuka oleh Rusmanto mewakili Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) – BAPETEN. Dalam sambutannya, Rusmanto menyampaikan bahwa penggunaan radiasi pengion dapat memunculkan potensi risiko, dimana besar kecilnya risiko akan bergantung pada besar kecilnya radiasi yang digunakan serta upaya proteksi yang diterapkan.
“Untuk melihat kecukupan proteksi radiasi yang direncanakan dan diterapkan, dibutuhkan identifikasi potensi munculnya paparan radiasi. Paparan radiasi dapat muncul mulai dari tahapan awal penggunaan, sampai pada tahapan penggunaan rutin radiasi untuk pemeriksaan pasien pada radiologi diagnostik dan intervensional (RDI) ” katanya
Guna memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta terkait identifikasi paparan potensial, dipaparkan presentasi terkait “Pengantar Pedoman Teknis Identifikasi Paparan Potensial pada Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional” oleh Leily Savitri.
Sementara materi terkait “Survei Penyusunan Pedoman Teknis Identifikasi Paparan Potensial pada Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional” yang dipaparkan oleh Zulfahmi.
Seluruh peserta dipandu untuk melalukan pengisian kuesioner dalpam rangka survei dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama terkait identifikasi kriteria paparan potensial melalui media kuesioner yang dimoderatori oleh Sudradjat.
Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan sasaran yang dituju dapat tercapai, yakni tersedianya panduan yang mampu terap bagi pengguna (pemohon izin, evaluator BAPETEN, dan Inspektur BAPETEN) dalam menyusun pedoman teknis dalam identifikasi terjadinya paparan potensial pada pesawat sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional. (P2STPFRZR/Zulfahmi/BHKK/Bams)
Komentar (0)