Acara diawali dengan arahan Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Zainal Arifin yang menyampaikan “hasil Forum Komunikasi Pimpinan BAPETEN dan BATAN di antaranya adalah melakukan koordinasi dengan Perizinan. Hal ini, terkait persyaratan izin pemenuhan kalibrasi output. Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN telah mengeluarkan penunjukkan kepada PTKMR BATAN selaku penanggungjawab secara nasional Laboratorium Kalibrasi terhadap permasalahan pengukuran output in situ di fasilitas radioterapi. Namun, hingga saat ini belum dapat dilakukan karena adanya pandemi Covid. Tentunya ini perlu ada solusi bersama”.

Rakor dilanjutkan dengan presentasi Pemenuhan persyaratan kalibrasi alat ukur dan kalibrasi output radioterapi oleh Koordinator Kelompok Perizinan Fasilitas Kesehatan BAPETEN Mukhlisin, dalam presentasi disampaikan terkait jumlah falisitas radioterapi di Indonesia yang wajib memenuhi syarat izin yaitu kalibrasi output radioterapi, yang hanya bisa dilakukan Laboratorium Kalibrasi PTKMR BATAN termasuk permasalahan evaluasi dosis lensa mata.

Acara yang dihadiri pejabat terkait dari BAPETEN dan Batan ini ditutup dengan diskusi terkait pemenuhan persyaratan izin guna membangun kepercayaan di masyarakat atau Pemegang Izin. Pada kesempatan itu, oleh Koordinator Bidang Metrologi Radiasi (PTKMR) BATAN Asep Setiawan menyampaikan pada bulan April direncanakan PTKMR BATAN akan mulai membuka layanan pengujian/kalibrasi di tempat (in situ) dan membantu pelatihan bagi Laboratorium yang mendapat penunjukkan kalibrasi output radioterapi. [DPFRZR/Dwiang/BHKK/SP].