BAPETEN dalam komitmennya akan selalu melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Untuk itu, diadakan kegiatan pertemuan teknis lembaga pelatihan ketenaganukliran Tahun 2019, bertemakan “Meningkatkan Kualitas Output Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran Melalui Standarisasi Kurikulum”. BAPETEN mengumpulkan seluruh stakeholder pelatihan ketenaganukliran yang terdiri dari 11 Lembaga Pelatihan pada 9-10 Mei 2019, di Serpong.
Pertemuan teknis dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Dedik Eko Sumargo dalam sambutan pembukaanya disampaikan “Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran mengawal tanggung jawab besar dalam kompetensi personil pemanfaatan tenaga nuklir agar menjadi kompeten dan berkualitas”.
Acara dilanjutkan presentasinya Dedik Eko Sumargo menjelaskan tantangan pada pelatihan ketenaganukliran di Indonesia antara lain: kebutuhan SDM yang bertambah, kurangnya lembaga pelatihan dan belumadanya standar kurikulumterkait kompetensi lulusan lembaga pelatihan.
Evaluasi pelaksanaan pelatihan ketenaganukliran dipresentasikan oleh Rini Suryanti dan progress revisi Peraturan Kepala BAPETEN No.16 tahun 2014 tentang Surat Izin Bekerja Petugas Tertentu yang Bekerja di Instalasi yang Memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion oleh Aris Sanyoto.
Diskusi aktif terkait beberapa perubahan peraturan yang sangat berhubungan erat dengan pelaksanaan pelatihan ketenaganukliran di Indonesia. Sesi yang tak kalah penting dari pertemuan teknis ini adalah penyusunan kurikulum berdasar pada kompetensi yang terdapat pada Peraturan Kepala BAPETEN No.16 Tahun 2014 tentang Surat Izin Bekerja Petugas Tertentu yang Bekerja di Instalasi yang Memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion, dibagi dalam beberapa tim. [DD/DK2N/BHKKP/SP].
Komentar (0)