Pada akhir kegiatan di Jumat (14/08), Delegasi IAEA ini menyampaikan laporannya dalam IRRS Exit Meeting yang diselenggarakan di Auditorium Gedung B lantai 8 BAPETEN-Jakarta dimana Ketua Tim IRRS, Carl Magnuss Larsson (ARPANSA, Australia) menyampaikan laporan berupa rekomendasi dan saran sesuai standard internasional. Hadir dalam acara tersebut Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Deputi Pengkajan Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi Khoirul Huda, dan Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, pejabat Eselon II dan III selaku counterparts serta beberapa undangan lainnya.

Tim IRRS terdiri atas dua puluh orang pakar berbagai bidang dan berasal dari empat belas negara yaitu: Amerika Serikat, Australia, Austria, Republik Chech, Finlandia, India, Hungaria, Maroko, Mesir, Pakistan, Swedia, Turki, Thailand, Ukraina, dan Uni Emirat Arab. Dalam detailnya, Tim IRRS menilai efektivitas peraturan nasional dan prasarana untuk keselamatan nuklir, keamanan radiasi, limbah radioaktif, keselamatan transportasi dan keamanan sumber radioaktif. Tim IRRS melakukan riviu atas 13 modul yang telah disiapkan sejak tahun 2011.

Selain melakukan wawancara dengan pejabat di BAPETEN, Tim juga melakukan kunjungan ke: Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang ditemui oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof., Dr. Ainun Na'im dan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Dr. Muhammad Dimyati; Kementerian Sekretariat Negara, yang ditemui oleh Deputi Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Dr. Muhammad Saptamurti, SH.,M.A.,M.Kn.; Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy di Serpong; Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset (IPEBRR) - PT Industri Nuklir Indonesia (INUKI); Instansi pemanfaat tenaga nuklir bidang radiografi industri: PT Sucofindo dan PT Rel-ion; dan Instansi pemanfaat tenaga nuklir bidang medis: Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Bagi BAPETEN, hasil IRRS Mission ini sangat penting untuk mengukur kesiapan infrastruktur nasional pengawasan ketenaganukliran, termasuk kesiapan pengawasan terhadap PLTN. Selanjutnya BAPETEN akan menindaklanjuti rekomendasi dan saran Tim IRRS untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan nuklir dan radiasi secara nasional.

Setelah acara penutupan berakhir, dilakukan foto bersama dan konferensi pers yang dihadiri sejumlah wartawan dari media cetak dan elektronik.[BHO/TD/PD]