Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung terkait sarana, prasarana, sumber daya yang dimiliki oleh ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh untuk menjadi Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran lingkup PPR Medik dan untuk memfasilitasi manajemen ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh agar mendapatkan penjelasan langsung dan berdiskusi dengan Kelompok Fungsi Jaminan Mutu DKKN BAPETEN terkait Penunjukan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran baik terkait dasar hukum maupun persyaratan yang harus dipenuhi.

Acara penjajakan tersebut disambut oleh Direktur ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh Ricky Dear Fitria dan Ketua Program Study D3 Radiologi Nadia Surachmi beserta seluruh jajaran kampus. Dalam sambutannya, Ricky Dear Fitria menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran perwakilan dari BAPETEN. Ia menyatakan bahwa ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh sangat terbuka untuk membentuk sebuah Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Eko Sapto Aji terkait sejarah dan tugas fungsi Badan Pengawas Tenaga Nuklir dalam pengawasan keselamatan radiasi pemanfaatan tenaga nuklir serta tujuan pengawasan.

Memasuki hari kedua, acara dibuka dengan pemaparan dari Joni S Kadir yang dalam presentasinya memaparkan tentang struktur organisasi dan tugas fungsi DKKN, maklumat layanan, jenis badan hukum dan sebaran Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran, status dan perkembangan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran, dasar hukum, persyaratan menjadi sebuah Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran, dan Sistem Teknologi Informasi yang mendukung pelayanan BAPETEN. Turut hadir pada hari kedua kegiatan perwakilan dari RS, Zaenal Abidin dan perwakilan dari DPC PARI Banda Aceh.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas yang dimiliki ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh terkait fasilitas kelas, laboratorium penggunaan sumber radiasi pengion, pemantauan izin pemanfaatan peralatan, serta pemeriksaan fasilitas pendukung lainnya seperti sarana beribadah, lahan parkir dan perpustakaan.

Pada akhir kunjungan, Joni S Kadir menutup kunjungan dua hari tersebut dengan kesimpulan bahwa ATRO Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh mempunyai potensi yang cukup memadai untuk menjadi lembaga pelatihan ketenaganukliran khususnya lingkup PPR Medik Tingkat 2. [DKKN/Eko sapto/BHKK/Da/RA]