Pelatihan ini diikuti oleh 20 (dua puluh) anggota Sub Detasemen KBR Sat Gegana Brimobda Kepulauan Riau. Acara Pelatihan dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo. Dalam arahannya, Direktur K2N menyatakan bahwa Batam memiliki posisi yang sangat penting dalam konteks keamanan nuklir nasional, karena banyaknya pemanfaatan zat radioaktif yang berada di Batam, sehingga potensi terjadinya kedaruratan akibat tidak berfungsinya fitur keselamatan ataupun akibat gangguan keamanan sangat besar. Oleh karena itu pelatihan ini sangat penting artinya dalam peningkatan kemampuan SDM Gegana POLRI dalam melaksanakan kegiatan tanggap darurat nuklir/radiologi, untuk menjamin keselamatan personil, masyarakat, dan juga lingkungan.

Pelatihan dilaksanakan melalui penyampaian materi dari tim pengajar BAPETEN yang meliputi pengenalan radiasi, efek biologis radiasi, dasar proteksi radiasi, pengenalan alat ukur radiasi dan alat pelindung diri, serta dasar penanggulangan kedaruratan radiologi. Di samping pemaparan materi, peserta juga melakukan praktek terkait penggunaan alat ukur radiasi, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penerapan prinsip proteksi radiasi.

Acara ditutup oleh Ka.Subdit Kesiapsiagaan Nuklir yang pada sambutan penutupannya menyatakan harapannya agar pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh selama pelatihan ini dapat bermanfaat bagi personil KBR di Brimobda Kepri dalam melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan Tusi yang diemban, dan dapat menularkan pengetahuan tersebut kepada anggota POLRI yang lain di lingkungan Brimobda Kepri. [BHO/AQ]