Tim BAPETEN yang dipimpin oleh Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DIIBN) Lukman Hakim didampingi Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) Yudi Pramono dan 5 orang staf terkait. Sementara itu, tim Bappenas dipimpin oleh Koordinator Riset dan Pengembangan IPTEK Ade Faisal dan 4 orang staf terkait.

Pada hari pertama, tim BAPETEN dan Bappenas berkunjung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov Babel. Pertemuan dihadiri oleh Sekretaris Dinas LHK Pemprov Babel Edi Kurniadi, Sub Koordinator Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas LHK Babel Marison Lubis dan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM serta staf dari Dinas ESDM Babel. Pada kesempatan ini, Edi Kurniadi menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan dukungannya terkait pengelolaan MIR di wilayah Babel, mengingat daerah Babel masih merupakan daerah tertinggal jika dibandingkan dengan wilayah lain di Sumatera, meskipun mempunyai kandungan tambang timah yang berlimpah.

Pembahasan dilanjutkan dengan pemaparan oleh Yudi Pramono terkait program prioritas nasional tentang pengelolaan MIR. Selain itu juga disampaikan pentingnya pengawasan nuklir terutama pada MIR dengan radioaktivitas diatas 1 Bq/gr yang bertujuan untuk melindungi pekerja, masyarakat dan lingkungan dari bahaya radiologis dan non-radiologis dalam kegiatan MIR sesuai kaidah internasional. Hal penting dari kegiatan ini adalah bermanfaat untuk memberikan kejelasan berusaha, meningkatkan kompetensi dan perlindungan kerja, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sekitar, serta meningkatkan investasi karena kejelasan regulasi terkait pengelolaan MIR.

Pada siang harinya, dilanjutkan kunjungan lapangan ke CV. Venus Inti Perkasa (CV VIP) dan PT. Bangka Serumpun (PT BS) untuk melihat langsung kondisi MIR. Di kedua perusahaan pengolah MIR tersebut, Tim BAPETEN melakukan tinjauan dan pengukuran paparan radiasi serta kadar kandungan slag di tempat penyimpanan slag (tin slag). Disela-sela tinjauan lapangan Tim juga melakukan diskusi dan koordinasi dengan pengelola kedua perusahaan pengolah MIR tersebut.

Hari kedua, Tim melakukan kunjungan lapangan ke PT Refined Bangka Tin (RBT) pada pagi harinya, dan melanjutkan kunjungan ke PT Mitra Stania Prima (MSP) pada siang harinya di daerah kawasan industri Sungailiat. Kunjungan hari kedua diisi dengan melakukan tinjauan dan pengukuran paparan radiasi serta kadar kandungan slag di tempat penyimpanan slag milik kedua perusahaan pengolah MIR tersebut. [P2STPIBN/Riyadh/BHKK/Da]