Hal ini disampaikan Deputi Perizinan dan Inspeksi (PI) Khoirul Huda di sela pembukaan acara Sosialisasi Kebijakan Pengawasan terhadap Pengangkutan Bahan Nuklir atau Zat Radioaktif Melalui Wilayah Perairan RI, yang digelar BAPETEN di Batam, Rabu (16/03/16) pagi, dengan mengundang sejumlah kalangan media.

Mengingat Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) mempunyai tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan yuridiksi Indonesia, maka BAPETEN selalu bersinergi dengan BAKAMLA untuk memonitor arus lalu lintas barang, terutama menyangkut pengangkutan terhadap zat radioaktif maupun bahan nuklir yang melalui wilayah perairan Indonesia. Karena bahan nuklir atau zat radioaktif merupakan barang berbahaya yang perlu penanganan khusus dalam proses transportasinya.

Pada kesempatan tersebut Deputi PI juga tidak lupa menekankan akan pentingnya isu keamanan, terkait dengan aksi terorisme yang santer diberitakan belakangan ini. Bahan nuklir atau zat radioaktif tersebut diharapkan jangan sampai hilang, dicuri atau sampai kepada pihak yang tidak bertanggungjawab, karena dapat menimbulkan potensi bahaya bagi masyarakat luas.

Aspek keamanan sangat erat kaitannya dengan informasi, dan mempunyai hubungan langsung dengan keberadaan media sebagai penyedia informasi. Inilah yang kemudian menjadi perhatian para pemangku kepentingan bahwa pengelolaan dan penyebaran informasi kepada masyarakat kedepannya agar dapat lebih akurat dan mendidik untuk kemajuan kita bersama.

Sosialisasi ini juga turut menghadirkan sejumlah narasumber seperti pemaparan yang disampaikan Kepala BAKAMLA Zona Barat UK Agung, tentang Tupoksi BAKAMLA dan Tantangan di Zona Barat, serta Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN Dedik Eko Sumargo, terkait dengan Keselamatan dan Keamanan Nuklir di Wilayah Maritim NKRI.[BHO/PD]