ada kesempatan ini, UGM dan BAPETEN sepakat untuk mengadakan kerja sama untuk saling menunjang dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pekerja dan masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Kerja Sama dibuat berdasarkan jiwa dedikasi bersama untuk turut mewujudkan peningkatan efektivitas pengawasan ketenaganukliran melalui pengembangan sumber daya serta pelaksanaan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Acara diawali dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman oleh Plt. Kepala BAPETEN Ir. Sugeng Sumbarjo, M.Eng dengan Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., di Gedung UGM, DI. Yogyakarta, pada tanggal 24 Mei 2023.

Melalui Sambutannya Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia, menyampaikan “Kerja sama ini untuk membangun kemitraan di bidang penyelenggaraan kegiatan Tridharma, peningkatan kualitas SDM, maupun pengembangan institusi kelembagaan. Hal ini merupakan program percepatan pembangunan terutama peningkatan kapasitas SDM melalui program peningkatan kualitas pendidikan saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah.”

”Selain itu, pembangunan berkelanjutan yang lestari dan seimbang antara pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan juga turut menjadi prinsip arah pengembangan masa depan. Oleh karenanya, UGM menyambut terbuka peluang kerja sama ini dengan menggandeng fakultas dan unit terkait untuk merealisasikan rencana kerja sama yang telah disepakati bersama.” Tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo, Dalam sambutan antara lain menyampaikan “kesempatan yang diberikan ini untuk perpanjangan MoU antara lain terkait Program pendidikan S2 dan S3 bagi pegawai BAPETEN, kajian keselamatan nuklir, bantuan kepakaran dalam penyusunan peraturan, join review perizinan keselamatan nuklir, penyusunan rencana induk TIK dan audit TIK dan pelaksanaan survei kepuasan pelanggan.”

“Tantangan pengawasan yang saat ini dihadapi BAPETEN adalah rencana pembangunan PLTN, yaitu: Target Net Zero Emission tahun 2026, dimana mulai 2032 pembangunan Pembangunan pembangkin listrik bahan bakar fosil dan batubara dihentikan dan secara bertahap digantikan dengan EBET. Pembahasan RUU EBET di mana Energi Nuklir menjadi salah satu sumber energi baru, BAPETEN telah menerima permohonan konsultasi teknis pra perizinan untuk Desain PLTN oleh salah satu perusahaan Swasta Nasional. Lokasi PLTN bisa di darat atau di laut dan perlu persiapan regulasi, sistem perizinan, sistem inspeksi, Infrastruktur dan SDM pengawasan keselamatan PLTN.”

“Teknologi PLTN yang menjadi perhatian utama saat ini adalah Small Modular Reactor, di antaranya TMSR-500 yang merupakan reaktor eksperimental (reaktor daya non komersial) yang akan dikembangkan oleh Thorcon Indonesia di Pulau Gelasa, Bangka Belitung. Selain itu, rencana pembangunan PLTN di Pantai Gosong, Kalimantan Barat, juga akan mempertimbangkan teknologi PLTN tipe SMR tersebut.” Tambahnya.

“BAPETEN dapat memaksimalkan kerja sama dengan pihak UGM dalam membantu menghadapi tantangan pengawasan, khususnya rencana pembangunan PLTN tipe SMR, terlepas dari informasi bahwa UGM juga menjadi TSO bagi Thorcon.” Tegasnya.

Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh perwakilan masing-masing instansi, dari BAPETEN antara lain Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik Indra Gunawan, Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan Achmad Bussamah, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Asep Saefulloh Hermawan, Koordinator Kerja Sama Indah Annisa, Koordinator Kelompok Fungsi Data dan Informasi, Esturini Fitriyanti, dan Perwakilan Balai Pendidikan dan Pelatihan Angga Brata. [BHKK/SP]