Acara dipimpin oleh Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Penelitian dan Industri Mukhlisin dan dihadiri oleh Saiful Haris selaku Koordinator OSS-RBA Provinsi Sulsel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan.

Acara yang dihadiri oleh 21 orang peserta dari pengguna dari pemanfaatan tenaga nuklir untuk kegiatan pengukuran (gauging) dan kegiatan uji tak rusak (radiografi) ini tetap menerapkan protokol Kesehatan secara ketat.

Dalam acara ini, selain membahas integrasi Balis BAPETEN dengan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko atau OSS RBA yang merupakan implementasi dari sistem yang merujuk pada Undang-undang Cipta Kerja Tahun 2020 yang diturunkan menjadi Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 5 tahun 2021 tentang Perijinan Usaha Terintegrasi secara Elektronik, dibahas pula teknis perizinan untuk pemenuhan persyaratan izin, pengangkutan zat radioaktif, dan pelimbahan zat radioaktif.

Dengan adanya pemaparan tersebut diharapkan para pelaku usaha dapat lebih memahami dalam melakukan pengurusan permohonan izin secara cepat dan tepat. Sehingga harapannya bahwa integrasi Balis BAPETEN dengan OSS RBA ini akan menjadi sistem yang ikut berperan serta dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.

Pada akhir acara, diadakan sesi tanya-jawab dan konsultasi izin secara langsung. Para peserta secara aktif memberikan pertanyaan dan usulankepada BAPETEN, sehingga nantinya pelayanan perzinan BAPETEN akan menjadi lebih baik. Acara ditutup dengan pengisian polling atau survei terhadap penyelenggaraan pembinaan untuk perbaikan acara selanjutnya. (DPFRZR/Sugiyanto/BHKK/Bams).