Acara diawali laporan Kepala Sub Direktorat Perizinan Fasilitas Kesehatan BAPETEN Mukhlisin yang melaporkan bahwa kegiatan ini, bertujuan untuk menjelaskan agar perizinan mudah pengurusannya dan memberikan bantuan teknis terhadap penyelesaian kepada pemohon yang kurang memahami dalam proses pengurusan perizinan, serta penerbitan izin dalam satu hari kerja (one day service).

Saat ini, di wilayah Provinsi Jawa Timur ada 1016 izin berlaku namun ada 242 izin yang kedaluarsa.

Sejak 2016 perizinan di BAPETEN tidak ada lagi yang menggunakan hardcopy, semua sudah melalui dunia maya. Dengan sistem online perizinan cukup 1 hari. Peserta yang hadir hari ini mewakili dari 100 instansi dari pengguna fasilitas kesehatan radiologi diagnostik di wilayah tersebut.

Acara yang dibuka Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Ishak, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan "kegiatan ini untuk membantu kekurangan dari pelayanan perizinan secara online. Dengan perizinam Online diharapkan dapat dilakukan di manapun dan bahkan menggunakan Hp. Tetapi meski cara dan aturan bisa dibaca secara online hanya kadang masih kurang dimengerti. Sebab itu, meskipun sudah online kegiatan ini masih dilakukan.”

"Saat ini, 242 izin yang kedaluarsa belum ada informasi status terkini, misalnya alat sudah rusak atau tidak digunakan atau dipindahtangankan ke pihak lain. Jika alat tersebut masih digunakan hal ini termasuk pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku." tegasnya.

Acara dilanjutkan presentasi Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN yang mempresentasikan tentang Pengembangan Sistem Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion. dan presentasi lainnya seperti Pelayanan Radiologi Diagnostik di Provinsi Jawa Timur oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr..dr. Kohar Hari Santoso, SpAn., KIC., KAP., serta terkait perizinan online tersebut.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juli 2019, di Surabaya, dilanjutkan dengan presentasi tentang Sistem Perizinan dan workshop.[BHKK/RA/SP].