Pelatihan Training of Trainner Petugas Proteksi Radiasi Medik 2 diikuti oleh 16 (enam belas) peserta yang merupakan tenaga pengajar/dosen dari Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya merupakan universitas ke-6 (enam) yang mendapatkan pelatihan serupa setelah Universitas Diponegoro pada tahun 2013; Universitas Hassanudin, Universitas Tadaluko, Universitas Mulawarman dan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2015. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Program dan Evaluasi, Joni S. Kadir, mengawali acara pembukaan pelatihan.

Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, yang diwakili oleh Dekan Fakultas MIPA, menyambut baik kegiatan pelatihan Training of Trainner Petugas Proteksi Radiasi Medik 2 ini karena Fakultas MIPA sudah mengenal dan mengajarkan ilmu fisika terapan di bidang radiasi sejak tahun 1987 dan sudah sangat siap untuk menjadi tenaga pengajar PPR Medik 2. Fakultas MIPA menyertakan dosen-dosen terbaiknya untuk mewujudkan peran aktif dalam pengawasan pemanfaatan radiasi yang diantaranya berlatar belakang fisika, kimia serta kedokteran dikarenakan bidang-bidang tersebut saling berkaitan.

Dalam sambutannya, Sekretaris Utama BAPETEN menyambut baik penyelenggaraan Pelatihan Training of Trainner Petugas Proteksi Radiasi Medik 2 karena pertumbuhan kebutuhan Petugas PPR Medik setiap tahunnya semakin meningkat dan kebutuhan ini belum dapat dipenuhi dari lembaga pelatihan yang ada saat ini. Mencetak lembaga penyelenggara pelatihan PPR merupakan salah satu opsi yang dilakukan oleh BAPETEN sebagai bagian dari pelayanan yang diberikan BAPETEN untuk masyarakat, disamping menyelenggarakan pelatihan PPR di daerah-daerah yang membutuhkan.  Diharapkan melalui pelatihan ini peserta mengetahui standar kompetensi yang hendak diraih dari seorang PPR Medik 2 sehingga mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam memastikan keselamatan pemanfaatan radiasi pada instalasi radiografi di tempat PPR tersebut bekerja. [BDL/RAB]