Pemanfaatan radiasi dalam bidang intervensi kardiologi meskipun dinilai aman namun tetap memiliki dampak yang berbahaya jika tidak diawasi dan dikendalikan. Paparan yang berlebih dapat menimbulkan dampak terhadap pekerja dan pasien baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Sebagai badan pengawas, BAPETEN berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap seluruh pemegang ijin pemanfaatan tenaga nuklir.
Sebagai perwujudan salah satu pembinaan tersebut, BAPETEN menyelenggarakan Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi bagi Pekerja Instalasi Radiologi Intervensi Gelombang ke II secara daring (online) pada 13-17 September 2021. Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai radiasi serta dasar-dasar proteksi dan keselamatan radiasi serta aplikasinya untuk menunjang pekerja radiasi dalam menjalankan pelayanan di fasilitas intervensi.
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN Ahmad Ciptadi Syuryavin membuka Pelatihan ini secara resmi. “BAPETEN memiliki tugas utama dalam bidang pengawasan. Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi itu dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan terkait nuklir dan radiasi kepada masyarakat Indonesia secara nasional”, terang Ciptadi.
Lebih lanjut, Ciptadi menyampaikan bahwa BAPETEN diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan nuklir dan radiasi dalam porsi yang seimbang yaitu dengan memberikan informasi mengenai besarnya manfaat nuklir dan radiasi terhadap perkembangan peradaban manusia dan juga informasi resiko yang harus ditanggung dengan adanya pemanfaatan nuklir dan radiasi. Kedepannya BAPETEN akan mengembangkan pengetahuan-pengetahuan mengenai nuklir dan radiasi yang tidak terbatas pada proteksi dan keselamatan radiasi.
Pelatihan yang berlangsung selama 5 (lima) hari ini diisi dengan materi, diskusi bersama dan dilanjutkan dengan pembelajaran mandiri. [YL/BHHK].
