Pelatihan dibuka oleh Direktur Inspeksi Fasilitas dan Zat Radioaktif Sugeng Sumbarjo, dalam sambutanya disampaikan bahwa “Petugas keamanan di instansi yang memiliki sumber radioaktif sangat penting mengingat perhatian dunia saat ini, menekankan pentingnya aspek keamanan pada sumber radioaktif selain unsur keselamatannya. Petugas keamanan juga menjadi perpanjang tanganan BAPETEN dalam melaksanakan fungsi pengawasan pemanfaatan zat radioaktif di instansinya masing-masing.

“Secara internal peran petugas keamanan sumber radioaktif dapat meningkatkan nilai perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja.  Fakta ini ditemukan dari hasil inspeksi BAPETEN yang menunjukkan tren postitif pada budaya keamanan di instutusi pengguna zat radioaktif.”

“Peserta diharapkan mampu membuat dokumen keamanan sumber radioaktif yang merupakan acuan tindakan pengamanan dan penanggulangan bahaya keamanan sumber radioaktif. Diharapkan melalui pelatihan ini peserta mengetahui unsur-unsur yang terkait keamanan sumber radioaktif sehingga petugas yang telah mengikuti pelatihan dapat menerapkan standar pengamanan sumber radioaktif sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku secara nasional maupun internasional di instansinya masing-masing.” Tambahnya.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 April 2017 ini diikuti oleh 32 peserta dari 29 perusahaan dan instansi yang memiliki sumber radioaktif. Peserta terdiri dari 3 bidang pemanfaatan sumber radioaktif yaitu gauging, radiografi, dan medik. Peserta pelatihan dari pekerja yang bekerja atau berhubungan dengan sumber radioaktif. Pelatihan diadakan di Balai Diklat BAPETEN, Cisarua.

Acara yang diadakan selama 2 hari ini dibagi menjadi 3 kelas sesuai dengan bidang pemanfaatan. Pelatihan antara lain akan membahas Urgensi Keamanan Nuklir dalam Lingkup Nasional, Peraturan Perundang-Undangan, Sistem Keselamatan dan Efek Radiasi, Pengenalan Pemanfaatan, Sistem Keamanan SR dan Peralatan KSR, dan Panduan Penyusunan Program KSR tujuan Radiografi/Gauging/Logging/Importir.[RA/BDL, SP/BHO].