Peserta Pelatihan berasal dari BAKAMLA yang berjumlah 13 peserta dengan cakupan wilayah kerja seluruh Indonesia. Acara Pelatihan dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Ir. Dedik Eko Sumargo. Dalam arahannya, Direktur K2N menyatakan bahwa pelatihan merupakan langkah awal dalam membangun suatu sistem kesiapsiagaan nuklir di wilayah Perairan Indonesia.

Pelatihan dilaksanakan melalui penyampaian materi dari tim pengajar BAPETEN yang meliputi pengenalan radiasi, efek biologis radiasi, dasar proteksi radiasi, pengenalan alat ukur radiasi dan alat pelindung diri, serta dasar penanggulangan kedaruratan radiologi. Di samping pemaparan materi, peserta juga melakukan praktek terkait penggunaan alat ukur radiasi, penggunaan peralatan pelindung diri, penerapan prinsip proteksi radiasi, serta praktek pencarian dan pengamanan sumber radioaktif.

Kemanfaatan pelatihan ini sangat dirasakan oleh semua peserta pelatihan karena dapat menambah pengetahuan mengenai radiasi dan penanganannya yang akan dapat diterapkan saat bertugas apabila menemukan atau bersinggungan dengan zat radioaktif atau sumber radiasi. Peserta mengharapkan di masa mendatang pelatihan seperti ini dapat diadakan lagi dengan cakupan peserta yang lebih luas, dengan mengutamakan peserta yang terlibat aktif di lapangan.

Acara ditutup oleh Ka.Subdit Kesiapsiagaan Nuklir. Ka.Subdit Kesiapsiagaan Nuklir menyatakan bahwa BAPETEN akan menyiapkan pelatihan berjenjang yang lebih komprehensif guna mencetak SDM yang faham mengenai radiasi dan penanggulangan kedaruratan radiologi/nuklir sehingga memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengajar di instansi masing-masing.(BHO/TDS)