Pelatihan ini diikuti oleh 35 anggota Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar. Pelatihan dibuka oleh Direktur KKN, Dedik Eko Sumargo. Dalam arahannya, Direktur KKN menyatakan bahwa Gegana Brimob Polda Jabar dipilih sebagai tempat pelatihan bukan hanya karena Bandung memiliki reaktor penelitian, tetapi karena Jawa Barat telah ditetapkan sebagai pilot project penegakan hukum ketenaganukliran. Pengetahuan tentang radiasi dan penanggulangan kedaruratan nuklir perlu dimiliki oleh FR di daerah percontohan ini.

Dalam sambutannya, Kepala Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar, AKBP Muhammad Andri, S.Si menyampaikan terima kasih atas pelatihan yang diberikan. “Pelatihan seperti ini sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan respons personil Polri dalam penanganan kejadian terkait nuklir atau radiasi”.

Pelatihan dilaksanakan melalui penyampaian materi dari tim pengajar BAPETEN yang meliputi pengenalan radiasi, efek biologis radiasi, dasar proteksi radiasi, pengenalan alat ukur radiasi dan alat pelindung diri, serta dasar penanggulangan kedaruratan radiologi. Di samping pemaparan materi, peserta juga melakukan praktek terkait penggunaan alat ukur radiasi, penggunaan peralatan pelindung diri, penerapan prinsip proteksi radiasi, penanganan bom kotor, dan pencarian sumber radioaktif.

Acara ditutup oleh Wakil Kepala Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar Kompol Wawan Gunawan SE, MM yang mengharapkan agar pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh selama pelatihan ini dapat bermanfaat bagi personil Gegana dalam melaksanakan tugas kedinasan. [DKKN/MR]