(BAPETEN – Jakarta) Dalam rangka meningkatkan kapasitas Ambulan Gawat Darurat (AGD) DKI dalam menangani kejadian kecelakaan terkait zat radioaktif/nuklir, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) mengadakan pelatihan First Responder (FR). Pelatihan selama 3 hari (18-20 Oktober 2016) ini diikuti oleh 21 peserta yang mewakili AGD Dinas Kesehatan Pemprov DKI dan Yayasan AGD 118.
Direktur KKN Dedik Eko Sumargo dalam sambutannya menjelaskan, “Dalam pemahaman internasional, First Responder yang terdiri atas polisi kewilayahan, AGD dan pemadam kebakaran memiliki fungsi vital sebagai garda terdepan dalam mengamankan serta menyelamatkan masyarakat dan lingkungan dari potensi bahaya zat radioaktif/nuklir di TKP. Untuk itu, penyegaran dan pelatihan berkala bagi FR menjadi keharusan”.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi Dasar-Dasar Pengawasan Tenaga Nuklir, Pengenalan Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan potensi bahayanya, Pengenalan Alat Ukur Radiasi, Pengenalan Alat Pelindung Diri serta praktikum penanganan kecelakaan transportasi yang melibatkan zat radioaktif/nuklir dan praktik pemakaian alat pelindung diri. Sesuai skema Capacity Building dalam I-CoNSEP (Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness), pelatihan serupa akan diadakan untuk fungsi FR di kota-kota yang dianggap potensial menjadi lokasi kejadian perkara.
Pada penutupan pelatihan, peserta mendapat kesempatan mengunjungi Ruang Tanggap Darurat dan fasilitas yang dimiliki serta peninjauan ke lokasi penyimpanan alat ukur radiasi yang dimiliki BAPETEN. [DKKN/MR]
