Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan uji kesesuaian di Indonesia, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir menyelenggarakan National Workshop on Management of Compliance Test on Diagnostic X-Ray Machines selama tiga hari, dari tanggal 5 – 7 Oktober 2016, bertempat di Jakarta. Workshop ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari para pemangku kepentingan, antara lain instansi pemerintah yang berkepentingan dengan uji kesesuaian, laboratorium penguji, tenaga ahli, dan rumah sakit. Hadir pula dua expert dari Belgia (Prof. H. Bosmans) dan dari Australia (Dr. D. McLean), yang diharapkan dapat membagikan pengalaman selama pelaksanaan uji kesesuaian di negara masing-masing.

Pelaksanaan workshop ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan feedback dari seluruh pemangku kepentingan dalam rangka peningkatan efektifitas uji kesesuaian di Indonesia, dengan saling berbagi pengalaman dan informasi di antara para pemangku kepentingan. Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo, menyatakan dalam pengantarnya, “Saat ini terdapat 31 laboratorium penguji dengan sekitar 100 tester yang harus melayani permintaan pengujian sebanyak 1600 – 2000 pengujian tiap tahun”.

Workshop dibuka oleh Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi, Khoirul Huda yang menyatakan bahwa BAPETEN telah melaksanakan uji kesesuaian pesawat sinar-X diagnostik dan intervensional selama kurun waktu tiga tahun terakhir. Dalam sambutannya, Khoirul Huda menegaskan, “Program Uji Kesesuaian bukanlah milik BAPETEN semata, namun juga menjadi milik seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab dan kepedulian dalam peningkatan keselamatan pasien, pekerja, dan masyarakat”. [BHO/AQ]