Workshop yang dijadwalkan berlangsung selama 5 hari ini, dilaksanakan untuk memberikan pemahaman lebih dalam akan tahapan proses perizinan. Disamping itu workshop ini juga diselenggarakan untuk memperkuat infrastruktur BAPETEN terkait dengan aspek perizinannya, mengingat BATAN telah memperkenalkan rencana pembangunan Reaktor Daya Non Komersial (RDNK) di tanah air yang merupakan salah satu tantangan lembaga.

Nantinya para peserta diharapkan familiar dengan aturan-aturan dan tanggung jawab sebuah badan pengawas, sekaligus mengetahui dokumen-dokumen perizinan yang harus disiapkan. Guna mengetahui pengalaman negara-negara yang telah melakukan hal tersebut, maka BAPETEN turut mengundang sejumlah ahli dari 3 negara diantaranya Pakistan, Turki dan Inggris.

Hal ini dimaksudkan agar Indonesia mendapat pengetahuan mendalam sekaligus ajang untuk saling bertukar informasi. Dengan demikian kita dapat membandingkan dari 3 negara tersebut terkait dengan proses perizinannya. Selain dari BAPETEN, peserta yang mengikuti workshop ini juga berasal dari beberapa instansi terkait lainnya seperti BATAN dan ESDM.[BHO/PD]