Sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, untuk rencana kerja dan anggaran tahun 2018, Kementerian/lembaga tetap harus memprioritaskan pada money follow program dan performance based budgeting. Perencanaan dan penganggaran diarahkan untuk kontribusi kementerian/lembaga bagi pembangunan nasional melalui pengurangan proporsi belanja untuk aparatur serta peningkatan anggaran yang bermanfaat untuk pelayanan publik.

“Oleh karenanya Raker ke II ini mengambil tema: Memantapkan Program Kerja Tahun 2018, yang bertujuan untuk memantapkan program kerja tahun 2018 terkait dengan program prioritas nasional, untuk memetakan manajemen risiko atas pelaksanaan program kerja 2018, serta untuk menyiapkan rencana program kerja dan anggaran tahun 2019” demikian laporan Kepala Biro Perencanaan, Farid Arif Binaruno dalam kata sambutannya.

Selanjutnya Farid menambahkan bahwa tugas kita bersama untuk terus memperbaiki sistem manajemen kinerja dilingkungan BAPETEN. Mitra kerja seperti BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan bahkan Mitra Kerja BAPETEN di DPR, sangat mengharapkan agar pada tahun 2018, BAPETEN dapat berkontribusi secara nyata terhadap pembangunan nasional, melalui program prioritasnya.

“Untuk meningkatkan capaian kinerja BAPETEN yang tidak hanya sekedar capaian output namun juga capaian outcome yang mencerminkan penyelenggaraan tupoksi BAPETEN yang berorientasi hasil, maka secara terus menerus kami berupaya menyempurnakan system manajemen kinerja lembaga” tukas Farid menjabarkan.

Raker yang dilaksanakan di kota hujan Bogor ini, akan berlangsung selama 2 hari ini, 9 dan 10 November 2017 dan dibuka oleh Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto. Sebelum membuka Raker, Kepala menyampaikan bahwa sudah ada kemajuan oleh BAPETEN khususnya dalam hal penerapan stikerisasi warna hijau, kuning dan merah pada fasilitas yang diawasi oleh BAPETEN, namun  kita perlu lebih memantapkan data terkait peralatan yang kita awasi, sesuai database yang kita miliki. “Perlu ditingkatkan penerapan sistem IT dalam rangka memperjelas data spesifikasi alat yang ada pada setiap fasilitas yang diawasi oleh BAPETEN, termasuk data merk, berapa Kva pada alat tersebut dan seterusnya, tinggal buat scripnya saja”, kata Jazi yang juga terkenal sebagai pakar ciber security itu.

Kepala BAPETEN juga menyoroti agar pada tahun 2018 diharapkan tidak terjadi lagi kekeliruan yang tidak perlu dalam hal administrasi dan surut menyurat, yang sampai ke meja pimpinan, apalagi BAPETEN bertekad untuk menerapkan sistem digitasi dalam surat menyurat melalui aplikasi “Supersonic”.

Terkait diseminasi hasil-hasil pelatihan pegawai BAPETEN yang ditugaskan ke luar negeri, Kepala BAPETEN meminta agar rangkumannya dapat disampaikan kepada pimpinan BAPETEN, “karena bisa jadi ini akan mempengaruhi pimpinan dalam mengambil kebijakan dan keputusan terkait ilmu pengetahuan yang baru diperoleh pegawai tersebut di luar negeri”, ujar Jazi menambahkan.

Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi P2STPIBN-BAPETEN, Kepala BAPETEN mengharapkan agar dikembangkan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam bidang research dan kajian teknologi nuklir dengan pembiayaan dari BAPETEN.

Kepala juga mengharapkan agar BAPETEN dapat meningkatkan komunikasi publik kepada para stakeholder BAPETEN, sehingga BAPETEN butuh pakar dalam hal ini.

Selama 2 hari dalam Raker ini dibahas materi terkait Strategi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran TA 2018  untuk Satker Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi, Satker Pengkajian Keselamatan Nukir dan Satker Sekretariat Utama,  Evaluasi Kinerja tahun 2017, serta Dialog dengan Pimpinan.

Tidak ketinggalan ada pula acara seru, yaitu olah raga pagi sambil refreshing di Kebun Raya Bogor bagi semua peserta Raker, mengingat lokasi Raker persis di depan Kebun Raya Bogor. Dengan dipandu oleh staf Kebun Raya Bogor, peserta Raker diajak berkeliling menikmati teduhnya pepohonan sambil diperkenalkan koleksi wahana Kebun Raya Bogor yang mempesona. (bho/bsb)