Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan dari Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DIIBN) Lukman Hakim yang menyampaikan diadakannya acara ini dalam rangka mendukung pengawasan usaha berisiko tinggi melalui sistem OSS. "Berdasarkan Perba No.3 tahun 2021, diatur tentang pengawasan terhadap penghasil MIR/TENORM. Oleh karena itu, Balis SMILE hadir untuk memudahkan pelaku usaha dalam melaporkan penyimpanan MIR/TENORM," ujarnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Sugeng Sumbarjo yang menyatakan bahwa Bapeten pada hari sebelumnya telah melaksanakan audiensi dengan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu untuk membicarakan mengenai potensi pembangunan PLTN di Bangka dan perlunya penanganan khusus untuk MIR. Suganda pun memberikan tanggapan yang baik dan mendorong dilakukannya sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat dan resiko atas hal tersebut.

Ditambahkan dalam sambutannya, Sugeng mengatakan Bapeten selalu berupaya menyajikan terobosan pengawasan khususnya dengan menggunakan sistem teknologi dan informasi. Perlu diketahui bahwa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat 13 pemegang izin penyimpanan MIR/TENORM. Balis SMILE ini mendorong partisipasi pemegang izin dan mendukung peningkatan efektivitas dan efisiensi pengawasan MIR/TENORM melalui inspeksi dan pelaporan yang dilakukan secara tertib sehingga terwujud budaya keselamatan nuklir yang berkesinambungan.

Memasuki sesi presentasi, Koordinator Kelompok Fungsi Evaluasi dan Dosis Lingkungan Toto Heryanto menyampaikan mengenai Pengenalan Inspeksi dan Pelaporan MIR/TENORM, hak dan kewajiban Pemohon Izin terkait pemanfaatan MIR/TENORM, mekanisme penggunaan Balis SMILE dan kaitannya terhadap Indikator Kinerja Keselamatan (IKK).

Rangkaian peluncuran Balis SMILE juga diikuti oleh beberapa presentasi dari Petugas Proteksi Radiasi (PPR) yaitu PT. Refine Bangka Tin oleh Yulismawati, PT Venus Inti Perkasa oleh Puji Astuti dan PT Timah oleh Chandra Ripaldi Moniko yang mengangkat tema Pelaksanaan dan Pelaporan Program Proteksi Radiasi di masing-masing perusahaannya. Perwakilan Perusahaan ini menjelaskan tentang pengalaman dan kendala pelaporan pelaksanaan program proteksi radiasi ke Bapeten.

Kegiatan ditutup dengan pembacaan resume oleh Zainal Arifin yaitu diantaranya kembali menegaskan bahwa Bapeten telah membangun sistem online untuk pengawasan keselamatan pemanfaatan tenaga nuklir dan perusahaan dihimbau untuk berpartisipasi aktif dalam pelaporan serta memperhatikan ketentuan dan regulasi dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan (Ra/Da/BHKK).