Tahapan seleksi hari ini adalah seleksi kompetensi teknis berupa wawancara Tim Penguji kepada peserta untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir (DPIBN). Ada 9 (Sembilan) peserta yang mengikuti seleksi wawancara. Sebelumnya para peserta tersebut telah mengikuti tahap penilaian kompetensi manajerial, sosio kultural, membuat makalah dan membuat video.

Tim Penguji seleksi terdiri atas Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi - Zainal Arifin, Anggota Pemangku Kepentingan Bidang Teknologi Dewan Energi Nuklir (DEN) - As Natio Lasman, Deputi Bidang Administrasi Sektretariat Kabinet - Farid Utomo, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi – Nanik Murwati, dan Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) - Otok Kuswandaru.

Seleksi Terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan BAPETEN berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka dan Kompetitif di Lingkungan Instansi Pemerintah. Hal ini sudah sejalan dengan Program Percepatan Reformasi Birokrasi yang salah satu diantaranya adalah Program Sistem Promosi PNS secara terbuka.

Tujuan seleksi pengisian jabatan Pimpinan Tinggi secara terbuka dan kompetitif di lingkungan BAPETEN adalah agar seleksi calon pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama dapat dilakukan secara transparan, objektif, kompetitif dan akuntabel.

Seperti diketahui, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2019, sistem promosi secara terbuka untuk pengisian jabatan yang lowong dilaksanakan secara kompetitif dengan didasarkan pada sistem merit. Dengan sistem merit tersebut, maka pelaksanaan promosi jabatan didasarkan pada kebijakan dan Manajemen ASN yang dilakukan sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Dengan terisinya satu jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan dua jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BAPETEN yang saat ini masih lowong, diharapkan organisasi BAPETEN selaku Badan Pengawas akan semakin solid dan akan semakin profesional pula dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklri di Indonesia. (BHKK/Bams/VPR).