Delegasi US DOE dipimpin oleh Chris Beedle, pakar dari Los Alamos National Laboratory, dan Mutti Anggitta dari CPR SUNY Albany. Rombongan disambut langsung oleh Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DI2BN) BAPETEN Lukman Hakim, serta Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) BAPETEN Taruni Handayani, bersama jajaran staf terkait di Gedung A BAPETEN.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur DIIBN memaparkan progres pengembangan sistem pengawasan STM yang saat ini telah memasuki tahap identifikasi barang-barang strategis yang dikategorikan sebagai dual-use goods, yaitu barang yang dapat digunakan untuk kepentingan sipil maupun militer, termasuk potensi pemanfaatan dalam kegiatan nuklir.

Diskusi juga mencakup studi perbandingan penerapan STM di beberapa negara lain, yang dapat menjadi referensi dalam menyusun kerangka kebijakan dan sistem pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan serta kondisi Indonesia.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam hal pengawasan perdagangan barang strategis, serta mendukung pengembangan sistem nasional yang efektif dan sejalan dengan standar internasional. [DI2BN/SetiawanAnugerahHarianto/BHKK/SP]