Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN, Dr. Khoirul Huda dalam pengantarnya mengantakan bahwa pemasangan RPM merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyelundupan zat radioaktif ke wilayah Indonesia melalui pelabuhan laut. RPM merupakan tanggung jawab bersama karena sudah merupakan isu dan tantangan nasional. Oleh karena diperlukan payung hukum yang jelas dan kemampuan para personel terkait keamanan nuklir yang memadai untuk menjawab tantangan tersebut.

Acara selanjutnya yaitu pembahasan antara BAPETEN dengan para instasi mengenai penempatan pemasangan RPM yang tepat dan pembahasan-pembahasan lainnya terkait dengan kerjasama yang dapat menguatkan peran serta terkait pelaksanaan pengawasan kemanan nuklir di pelabuhan. Pada pembahasan ini dihasilkan poin-poin penting yaitu:

• Perlu dibuat MOU antara BAPETEN dengan Ditjen Bea dan Cukai terkait pelaksanaan pengoperasian RPM
• Perlu dibuat SOP yang jelas, Siapa yang menangani Apa dan Bagaimana cara menanganinya
• Perlu peningkatan pengembangan SDM untuk FLO dan First Responder
• Karena perluasan pelabuhan belum selesai maka lokasi sementara pemasangan RPM di Pelabuhan Tanjung Emas akan dilakukan di samping CY (Container Yard ) 5.

Acara terakhir Jumat (27/11) yaitu kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Emas untuk melihat kondisi, kesiapan dan lokasi yang tepat untuk pemasangan RPM. Pada acara kunjungan ini dihadiri: GM Terminal Petikemas Semarang (TPKS), beserta para staf, Kepala Subdit Penindakan Dit. P2 Ditjen Bea dan Cukai beserta staf, Kepala Kantor Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang beserta jajarannya serta Kepala Subdit Keteknikan BAPETEN berserta para staf dan bagian kerjasama BAPETEN. Dari hasil kunjungan ini telah disetujui lokasi penempatan RPM, pemasangan jalur koneksi dari RPM ke CAS (Cental Alarm Station) dan lokasi ruang CAS. Berdasarkan diskusi dengan pihak-pihak terkait tersebut, pihak DJBC dan TPKS menyarankan agar segera memasang RPM dimaksud di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada lokasi yang telah disetujui bersama ini. Pihak DJBC juga mengatakan bahwa akan menjadikan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini sebagai Benchmark operasional RPM di Indonesia.