Pembinaan ini diikuti oleh 19 peserta yang terdiri dari Pemangku Kepentingan dan Pelaku usaha Iradiator. Kegiatan dibuka dengan sambutan DIrektur DP2FRZR Mukhlisin yang menyampaikan “Reformasi birokrasi tematik pengentasan kemiskinan adalah pendekatan yang bertujuan untuk menyelaraskan dan mengoptimalkan sistem birokrasi dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan secara lebih efektif dan efisien.”

“Tujuan Pembinaan ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha fasilitas iradiator dalam mematuhi regulasi dan standar keselamatan, mendorong pemanfaatan fasilitas iradiator untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mencapai tujuan pembangunan nasional” lanjut Muklishin.

Kegiatan juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Haendra Subekti yang sekaligus membuka Konsultasi Publik secara resmi serta panelis presentasi yaitu dari BRIDA Kalimantan Timur Fitriansyah, Yudi Ubaidillah dari RS Dharmais, Dirsani Gustam dari Iradiator Gamma Merah Putih, Chrisantius Aristo dan Muhammad Drajat Kurniawan dari BAPETEN.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi “Status Perencanaan Pembangunan Iradiator di Kalimantan Timur” oleh Fitriansyah, “Pengalaman Pemenuhan Perundang-undangan dalam Penggunaan Iradiator Kategori I dengan Sumber Radioaktif” oleh Yudi Ubaidillah, “Pengalaman Pemenuhan Perundang-undangan dalam Penggunaan Iradiator Kategori IV dengan Sumber Radioaktif” oleh Dirsani Gustam, “Peraturan Perundang-undangan dalam Penggunaan Iradiator” oleh Chrisantus Aristo W.D., “Perizinan Iradiator” oleh Muhammad Dradjat Kurniawan, dan dimoderatori oleh Soegeng Rahadhy dari BAPETEN.

Setelah sesi pemaparan materi, dilakukan sesi diskusi antara para narasumber dan peserta. Pembinaan ini ditutup oleh Direktur DP2FRZR Mukhlisin, ia mengatakan semua saran dan masukan dalam diskusi hari ini akan dipelajari secara komprehensif oleh BAPETEN. [BHKK/OR]