Acara ini terlaksana berkat Kerjasama BAPETEN dengan para stakeholder yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Kota Bandung, Unit KBR Brimob Polri dan RS Hasan Sadikin Bandung

Dalam pembukaan kegiatan ini, Direktur DKKN Zulkarnain mengatakan pentingnya uji coba kali ini untuk mengetahui kemampuan para stakeholder di Bandung ketika terjadi kedaruratan nuklir.”lakukan sesuai SOP yang biasa teman-teman lakukan, agar segala kekurangan bis akita evaluasi untuk diperbaiki,” tambahnya.

Dalam uji coba kali ini, disimulasikan terjadi gempa sebesar 5,9 SR di kedalaman 17,1 km di Kota Bandung. Gempa tersebut berakibat pada sistem dalam reaktor Triga 2000 rusak yang menyebabkan terjadi lepasan zat radioaktif ke lingkungan sekitar.

Selain terjadi masalah di reaktor, gempa tersebut juga menyebabkan terjadinya kebakaran di laboratorium proses. Untuk itu diperlukan bantuan dari Damkar PB untuk melakukan pemadaman api di laboratorium tersebut.

Setelah situasi reaktor dan api di laboratorium dapat distabilkan, Unit KBR Brimbob Polri, BRIN dan BAPETEN melakukan monitoring lingkungan dengan mengambil sampel tanah dan udara dari lingkungan sekitar.(BHKK/DA/CD)