Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung terkait sarana, prasarana, sumber daya yang dimiliki oleh Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana Kupang untuk menjadi sebuah Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran dan untuk memfasilitasi pihak manajemen agar mendapatkan penjelasan langsung dan berdiskusi dengan Kelompok Fungsi Jaminan Mutu - DKKN terkait dasar hukum maupun persyaratan yang harus dipenuhi.

Kegiatan ini dipimpin oleh Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo didampingi oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Zulkarnain, Ketua Kelompok Kerja Penunjukan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran Rini Suryanti dan tim yang terdiri dari Joni S. Kadir dan Eko Sapto Aji.

Acara penjajakan tersebut disambut oleh Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Maxs U. E. Sanam dan Dekan FST Universitas Nusa Cendana Kupang, Philiphi de Rozari beserta seluruh jajaran kampus termasuk beberapa pengajarnya. Dalam sambutannya, Maxs U. E. Sanam menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran perwakilan dari BAPETEN. Ia menyatakan bahwa Universitas Nusa Cendana Kupang mempunyai keinginan untuk lebih dikenal melalui Lembaga pelatihan ketenaganukliran dan berharap adanya bimbingan dari BAPETEN dalam proses pembentukannya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Philiphi de Rozari terkait kondisi terkini Universitas Nusa Cendana Kupang sumber daya yang dimiliki universitas terkait lembaga pelatihan.

Acara selanjutnya adalah kuliah umum oleh Plt. Kepala BAETEN Bapak Sugeng Sumbarjo yang dihadiri oleh jajaran manajemen, dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang. Dalam acara, Zulkarnain selaku Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir menjelaskan terkait sejarah dan tugas fungsi BAPETEN dalam pengawasan keselamatan melalui pembentukan Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran. Lalu dilanjutkan dengan paparan dari Rini Suryanti yang dalam presentasinya memaparkan tentang struktur organisasi dan tugas fungsi DKKN, maklumat layanan, jenis badan hukum dan sebaran Lembaga Pelatihan, status dan perkembangan Lembaga Pelatihan, Dasar Hukum, persyaratan Lembaga Pelatihan, dan sistem teknologi informasi yang mendukung pelayanan BAPETEN Khususnya Sub Sektor Pendukung Sektor Ketenaganukliran.

Sesi berikutnya adalah diskusi dan tanya jawab serta kunjungan ke fasilitas FST Universitas Nusa Cendana Kupang terkait fasilitas kelas, laboratorium, serta pemeriksaan fasilitas pendukung lainnya seperti sarana beribadah, lahan parkir dan perpustakaan.

Pada akhir kunjungan tim BAPETEN melalui Zulkarnain selaku Direktur DKKN - BAPETEN menutup kegiatan kunjungan tersebut dengan kesimpulan bahwa FST Universitas Nusa Cendana Kupang mempunyai potensi untuk menjadi lembaga pelatihan ketenaganukliran khususnya lingkup Petugas Proteksi Radiasi (PPR). [DKKN/Ekosapto/BHKK/Ra]