Keamanan nuklir tingkat global telah menjadi perhatian serius seluruh negara di dunia. Ancaman terorisme secara global mengkhawatirkan penggunaan senjata Nuklir atau jatuhnya zat radioaktif ke tangan terorisme. Dengan dibentuknya KTT Keamanan Nuklir tahun 2010 yang beranggotakan 52 negara, ini merupakan komitmen seluruh negara dalam mencegah terjadinya kejahatan yang menggunakan senjata nuklir. Bergabungnya Indonesia dalam KTT Keamanan Nuklir tersebut menandakan Indonesia turut berperan aktif dalam membangun keamanan nuklir global.
Untuk itu, Satuan Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Pasukan Gegana Korbrimob Polri bekerjasama dengan United State Department of Energy (US DoE) mengadakan International Response Training (IRT)–Course Transition Workshop (CTW).
Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada Satuan KBR yang bertugas merespon kejadian jika terjadi ancaman yang menggunakan bahan radioaktif atau nuklir. Dengan melihat ancaman radioaktif terhadap keamanan, maka sangat penting bagi setiap anggota KBR untuk memahami dan menguasai materi radioaktif guna menunjang tugas sehari-hari.
Bertindak sebagai Instruktur dalam kegiatan ini adalah para narasumber dari US DoE, BATAN dan BAPETEN. Khusus untuk narasumber dari BAPETEN diwakili oleh Koordinator Keteknikan Zulkarnain yang menyampaikan tentang Program Keamanan Nuklir Nasional.
Komentar (0)