Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (BDL) Ahmad Ciptadi Syuryavin yang menyampaikan terimakasih dan menyambut dengan hangat peserta fellowship. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) Taruniyati Handayani yang membuka secara resmi dan menyampaikan “saat ini, Indonesia memiliki DRL nasional untuk CT Scan, Radiografi Umum, Diagnostik Kedokteran Nuklir, dan Fluoroskopi Intervensional. DRL Indonesia harus digunakan oleh fasilitas kesehatan untuk mengoptimalkan pemeriksaan pasien diagnostik, dan juga dapat digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi pencapaian akreditasi melalui unsur-unsur perbaikan kualitas dan program keselamatan pasien”.

Dalam kegiatan fellowship ini, para peserta akan mempelajari cara menentukan DRL dan cara memantau kepatuhan implementasinya untuk mengoptimalkan dosis radiasi pasien diagnostik di fasilitas kesehatan. Peserta akan didampingi dan dibimbing oleh fasilitator dari BAPETEN, asosiasi profesional nasional, dan perwakilan rumah sakit.

Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari peserta fellowship, Turki Hamoud J Alruwaili dengan tema “Establishment of Nationals DRL’s in KSA”. Setelah presentasi dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Pada akhir acara, Kepala P2STPFRZR Taruni Handayani menyampaikan harapannya kepada peserta fellowship agar dapat memperoleh manfaat dari pengalaman serta mengenai implementasi DRL, Runi juga berharap peserta dapat memberikan umpan balik untuk pengembangan program DRL Indonesia di masa mendatang. [BHKK/OR/RB]